Asal Usul Telur Paskah, Ternyata Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu
Ayu Wulansari K April 15, 2025 02:34 PM

Grid.ID - Telur Paskah merupakan salah satu simbol yang paling ikonik dalam perayaan Paskah. Ternyata tradisi telur Paskah ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Tradisi menghias dan membagikan telur identik dengan perasaan sukacita, kehidupan baru, dan kebangkitan. Konsep iniberkaitan erat dengan makna religius dari Paskah dalam Kekristenan.

Namun, asal-usul telur Paskah memiliki sejarah yang jauh lebih kompleks dan berakar dari berbagai budaya serta tradisi pra-Kristen. Simak penjelasannya berikut ini!

Simbol Kehidupan dan Kesuburan dalam Tradisi Kuno

Dilansir dari National Geographic, sebelum menjadi bagian dari perayaan Paskah Kristen, telur telah lama digunakan sebagai simbol kehidupan dan kesuburan dalam berbagai budaya kuno. Dalam tradisi Mesir, Persia, dan Romawi, telur melambangkan awal baru dan musim semi, karena musim ini dianggap sebagai waktu kelahiran kembali alam setelah musim dingin.

Masyarakat Persia kuno, misalnya, sudah memberikan telur sebagai hadiah saat Nowruz, Tahun Baru Persia yang dirayakan setiap musim semi, ribuan tahun sebelum Masehi.

Menurut sejarawan Inggris Venetia Newall dalam jurnal Folklore, telur adalah lambang universal dari kelahiran dan regenerasi. Karenanya, saat Kekristenan menyebar di Eropa, gereja mengadopsi simbol telur ke dalam perayaan Paskah yang juga jatuh pada musim semi, untuk memudahkan proses asimilasi budaya masyarakat pagan lokal.

Tradisi dalam Kekristenan

Dalam konteks Kristen, telur Paskah berkembang sebagai simbol dari makam kosong Yesus setelah kebangkitan-Nya.

Beberapa tradisi Kristen Timur, seperti Gereja Ortodoks, memiliki kebiasaan mewarnai telur dengan warna merah, melambangkan darah Kristus. Tradisi ini diyakini berasal dari abad ke-13 atau sebelumnya, berdasarkan bukti arkeologis dan teks-teks gerejawi.

Salah satu legenda populer dalam Kekristenan menyebutkan bahwa Maria Magdalena membawa telur ke hadapan Kaisar Tiberius untuk menjelaskan kebangkitan Yesus. Kaisar tidak percaya dan berkata, "Yesus bangkit dari kematian? Itu sama tidak mungkinnya dengan telur ini berubah menjadi merah."

Menurut kisah tersebut, telur tersebut kemudian berubah warna menjadi merah sebagai tanda dari mukjizat.

Tradisi Eropa dan Evolusi Telur Paskah Modern

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, pada Abad Pertengahan di Eropa, umat Kristen dilarang mengonsumsi telur selama masa Prapaskah, periode puasa menjelang Paskah. Maka dari itu, telur yang dikumpulkan selama masa puasa kemudian dihias dan dikonsumsi atau dibagikan saat hari Paskah sebagai bagian dari perayaan.

Tradisi menghias telur ini terus berkembang, terutama di Eropa Timur seperti Ukraina, dengan teknik rumit seperti pysanka, yakni menghias telur dengan lilin dan pewarna.

Tradisi membawa telur ke dalam permainan juga mulai dikenal, seperti egg rolling di Inggris dan AS, yang melambangkan batu yang digulingkan dari makam Yesus. Di abad ke-19, muncul pula tradisi telur cokelat Paskah, pertama kali diproduksi oleh perusahaan-perusahaan seperti Cadbury di Inggris.

Dari penjelasan di atas, tradisi telur Paskah merupakan hasil perpaduan berbagai budaya dan tradisi, mulai dari simbol kesuburan dalam kepercayaan kuno hingga lambang kebangkitan dalam ajaran Kristen.

Hingga kini, tradisi telur Paskah ini terus dilestarikan dalam bentuk modern seperti telur cokelat dan perburuan telur, tetap menjadi simbol kebahagiaan, kehidupan baru, dan harapan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.