Radang usus buntu adalah pembengkakan dan infeksi pada usus buntu (bagian dari usus). Kondisi ini dapat terjadi akibat sejumlah faktor, termasuk pola makan yang kurang serat juga bisa menjadi pencetusnya. Hal ini juga dialami oleh Ajeng Sumawi Citra, wanita berusia 25 tahun asal Bogor yang didiagnosis terkena radang usus buntu pada awal tahun 2025.
Awalnya Ajeng mengalami gejala sakit perut yang cukup intens sejak tahun 2024. Ia mengaku sakit perut yang dirasakan bukan seperti maag biasa atau penyakit asam lambung, melainkan nyeri perut yang tajam di bagian pusar kanan.
Nyeri yang dirasakan awalnya berada di bagian kiri bawah. Namun seiring berjalannya waktu, nyeri yang dirasakan kemudian berpindah hingga ke area bawah dan kanan pusar.
"Benar benar sakit pikir saya itu asam lambung saya naik, karena saya memang punya asam lambung karena sakitnya tidak tertahan," ucapnya kepada detikcom, Minggu (13/4/2025).
Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menjelaskan usus buntu adalah jaringan usus yang berbentuk kantong kecil yang berada di akhir usus halus. Organ ini terletak di sebelah kanan bawah perut.
Lantaran organ ini terletak di kanan bawah, bila terjadi gangguan atau peradangan, akan menimbulkan rasa sakit di bagian bawah perut kanan.
"Gejala yg khas adalah nyeri perut bagian kanan bawah dan kadang juga disertai adanya mual, muntah dan kadang bab encer," katanya saat dihubungi Selasa, (15/4).
Meski begitu, lanjutnya, tak semua nyeri perut kanan bawah adalah gejala dari radang usus buntu. Kondisi ini juga bisa jadi akibat organ lain, seperti adnexa, kandungan, saluran kencing, dan otot-otot perut.
"Untuk itu diperlukan pemeriksaan penunjang seperti apendikogram, CT Scan abdomen kontras untuk melihatnya," lanjutnya lagi.