Cekcok, Eks Kader PDIP Tuding Massa yang Geruduk Rumah Jokowi Tuntut Buktikan Ijazah sebagai Perusuh
Nuryanti April 16, 2025 05:38 PM

TRIBUNNEWS.COM - Cekcok terjadi antara massa dari organisasi yang mengatasnamakan dirinya sebagai Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan eks kader PDIP, Sudarsono di kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025).

Berdasarkan pantauan di YouTube Tribunnews.com, cekcok bermula ketika Sudarsono menuding massa yang hadir bukan untuk menuntut agar Jokowi memperlihatkan ijazah aslinya.

Dia menganggap mereka sebagai perusuh yang tidak suka dengan sosok Jokowi.

"Seseorang menanyakan dengan Adili Jokowi, wong di sini rumahnya Pak Jokowi. Terus ada yang datang ke sini 'itu rumahnya Mulyono' ya," katanya di antara massa yang hadir.

"Yang jelas, bagi kami, kalian ini mau memancing kerusuhan," sambung Sudarsono kepada massa.

Lalu, massa lain yang hadir menanyakan ke Sudarsono terkait kerusuhan seperti apa yang dilakukan di depan rumah Jokowi.

Kemudian, Sudarsono mengatakan kerusuhan yang dimaksud yaitu massa yang dicap olehnya sebagai pembenci Jokowi datang ke kediaman mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Bukti kerusuhannya apa pak?" tanya salah satu massa.

"Kamu kan datang ke rumah seseorang dan itu orang yang tidak disukai," jawab Sudarsono.

Selanjutnya, ada seorang perempuan yang memotong dengan menyebut Jokowi dianggap membuat rakyat susah ketika masih menjabat sebagai Presiden RI.

Adu mulut pun semakin tidak terkendali ketika beberapa massa turut mempertanyakan kinerja Jokowi.

"Presiden Jokowi membuat hidup kita susah! Ibu-ibu pada merasa susah nggak?" kata perempuan tersebut.

Namun, Sudarsono kembali menuding kepada massa yang hadir untuk membuat kerusuhan di depan kediaman Jokowi.

"Yang jelas kalian ke sini mau memancing kerusuhan, bagi saya," katanya.

"Yang bilang rusuh siapa?" tanya massa yang hadir.

"Datang ke rumah seseorang yang kamu anggap yang menyusahkan kalian," jawab Sudarsono.

Lalu, ada massa lain menjelaskan terkait kasus terbangunnya pagar laut di Tangerang, Banten beberapa waktu lalu.

Menurut massa, Jokowi menjadi penyebab hal itu terjadi karena kasus tersebut muncul di masa kepemimpinannya.

Namun, Sudarsono membantah bahwa peristiwa tersebut tidak serta merta membuat Jokowi bisa disalahkan.

"Jabodetabek itu semua itu dipagar," kata salah satu massa.

"Apakah terus seperti itu salah Jokowi?" jawab Sudarsono.

Lalu, karena cekcok tidak ingin berlarut, beberapa massa yang hadir pun meninggalkan Sudarsono dan pergi dari kediaman Jokowi.

Jokowi Tegaskan Tak Punya Kewajiban Tunjukkan Ijazah

DITAGIH IJAZAH - Sekelompok massa mendatangi kediaman Mantan Presiden Joko Widodo di Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (16/4/2025). Mereka menuntut Jokowi menunjukkan ijazahnya namun Jokowi menolak.
DITAGIH IJAZAH - Sekelompok massa mendatangi kediaman Mantan Presiden Joko Widodo di Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (16/4/2025). Mereka menuntut Jokowi menunjukkan ijazahnya namun Jokowi menolak. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Beberapa saat setelah cekcok tersebut, Jokowi memberikan penjelasan terkait desakan dari TPUA agar dirinya menunjukkan ijazahnya saat lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Namun, Jokowi menegaskan tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah miliknya.

"Beliau-beliau ini meminta untuk saya bisa menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya menunjukkan ke mereka," ujarnya setelah menerima perwakilan TPUA di rumahnya, Rabu siang.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan TPUA tidak memiliki hak untuk mengatur dirinya terkait penunjukkan ijazah asli tersebut.

"Tidak ada kewenangan mereka mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki," tuturnya.

Ditambah, kata Jokowi, UGM juga telah menyampaikan terkait keabsahan ijazahnya tersebut.

"Sudah sangat jelas, kemarin di UGM sudah memberikan penjelasan yang gamblang dan jelas," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadhilah, membeberkan pertemuannya dengan Jokowi yang digelar selama 20 menit tersebut.

Rizal mengatakan Jokowi memang tidak berkenan untuk menunjukkan ijazah miliknya dan mempercayakannya ke proses hukum.

"Tidak, Pak Jokowi tidak memperlihatkan. Nampaknya beliau tidak berkenan untuk menunjukkan ijazah itu begitu ya, dan mengembalikan kepada proses hukum bahwa kalau diperintahkan pengadilan maka akan ditunjukkan kan begitu," ujarnya.

Dia menyayangkan karena Jokowi enggan memperlihatkan ijazahnya setelah tak puas dengan penjelasan dari UGM.

"Kami sudah menyampaikan bahwa jadi kemarin kita ke UGM dan sudah kita sampaikan bahwa dari UGM tidak bisa menunjukkan ijazah. Ijazah hanya bisa ditunjukkan oleh pemilik," tuturnya.

(Yohanes Liestyo Poerwoto)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.