TIMESINDONESIA, MALANG – Unisma Malang menggelar acara "UNISMA Bersholawat" yang menghadirkan penceramah kondang, Gus Iqdam. Dalam tausiyahnya, Gus Iqdam mengupas makna mendalam Syawalan dalam konteks spiritualitas Islam, khususnya melalui konsep muhasabah (introspeksi diri), mujahadah (perjuangan melawan hawa nafsu), dan muroqabah (merasa diawasi Allah SWT).
Acara yang dihadiri oleh ribuan sivitas akademika UNISMA dan masyarakat umum ini menjadi momentum refleksi setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan. Gus Iqdam dengan gaya penyampaiannya yang khas dan mudah diterima, mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan Syawalan bukan sekadar tradisi halal bihalal, namun juga sebagai pijakan untuk meningkatkan kualitas diri secara spiritual.
Dalam penjelasannya, Gus Iqdam menguraikan bahwa muhasabah merupakan langkah awal yang krusial setelah Ramadhan. Introspeksi diri menjadi penting untuk mengevaluasi segala tindakan dan perkataan yang telah dilakukan, sehingga dapat mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan yang perlu diperbaiki. Dengan muhasabah yang sungguh-sungguh, seorang muslim diharapkan dapat meningkatkan kesadaran diri dan berupaya menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Lebih lanjut, Gus Iqdam menekankan pentingnya mujahadah, yaitu perjuangan melawan hawa nafsu dan keinginan yang buruk. Bulan Ramadhan telah melatih umat Islam untuk menahan diri dari berbagai godaan. Semangat perjuangan ini hendaknya terus dipelihara di bulan Syawal dan seterusnya. Mujahadah bertujuan untuk meningkatkan kesabaran, keikhlasan, dan ketabahan dalam menjalankan ibadah serta aktivitas sehari-hari, sehingga setiap tindakan senantiasa dilandasi oleh niat yang tulus karena Allah SWT.
Konsep terakhir yang diulas oleh Gus Iqdam adalah muroqabah, yaitu kesadaran penuh bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik dan bahkan pikiran manusia. Kesadaran ini diharapkan dapat menjadi benteng diri dari perbuatan yang tidak baik dan mendorong untuk selalu berbuat kebajikan. Muroqabah akan menumbuhkan rasa malu untuk berbuat maksiat dan memotivasi untuk terus meningkatkan kualitas ibadah serta akhlak.
Gus Iqdam menutup tausiyahnya dengan harapan agar pemahaman tentang esensi Syawalan melalui muhasabah, mujahadah, dan muroqabah ini dapat menginspirasi seluruh umat Islam, khususnya keluarga besar UNISMA, untuk terus meningkatkan kualitas iman dan akhlak. Beliau mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Acara "UNISMA Bersholawat" ini diakhiri dengan lantunan sholawat yang syahdu, menambah kekhusyukan dan kebersamaan dalam memaknai hari kemenangan Idul Fitri dan bulan Syawal yang penuh berkah. Acara yang diadakan pada tanggal 15 April 2025, mulai pukul 19.00 - 23.40 di Auditorium Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id