SERAMBINEWS.COM - Air minum dalam kemasan galon atau air galon di era modern saat ini telah menjadi pilihan utama bagi banyak masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air sehari-hari.
Selain karena faktor kualitas air yang ditawarkan, air galon juga memberikan solusi yang efisien dan praktis, yaitu bisa langsung dikonsumsi tanpa memerlukan proses pemasakan.
Disamping itu, air kemasan galon juga mudah didapatkan dan mudah untuk dibawa kemana saja.
Namun di balik kemudahan itu, masih banyak masyarakat yang kurang memperhatikan aspek penyimpanan galon.
Dalam kehidupan sehari-hari, tak sedikit dari masyarakat yang punya kebiasaan meletakkan air kemasan ini di tempat-tempat yang kurang tepat.
Misalnya seperti di teras rumah, di dekat jendela, atau bahkan dibiarkan begitu saja di bawah sinar matahari langsung.
Hal ini biasanya dilakukan tanpa disadari, baik karena keterbatasan ruang penyimpanan di dalam rumah maupun sekadar untuk memudahkan akses.
Namun pertanyaannya, apakah air dalam galon kemasan yang sudah terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama tersebut tetap aman dikonsumi?
Apakah ada risiko kesehatan yang mungkin timbul dari kebiasaan ini?
Dilansir dari Kompas.com, Senin (14/4/2025), Dokter sekaligus ahli nutrisi dr Tan Shot Yen mengatakan, air galon sebetulnya tidak boleh terpapar sinar matahari langsung.
"Iya, itu (di bawah sinar matahari) sih enggak bener. Karena terjadi pemanasan air di dalam (galon)," kata Tan, Jumat (11/4/2025).
Meski galon bisa termasuk BPA free, tetapi tidak terhindarkan dari senyawa yang bisa mencemari air minum di dalamnya.
"Senyawa analognya bisphenol S dan bisphenol F masih bisa bocor mencemari airnya," jelas dia.
Jika senyawa bisphenol S dan bisphenol F ini bocor dan mencemari air, hal tersebut dapat memicu gangguan kesehatan, salah satunya kanker.
Sementara itu, ahli keamanan pangan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Nuri Andarwulan menyampaikan, galon untuk air minum dalam kemasan (AMDK) yang terpapar panas bisa melepaskan mikroplastik.
"Kemasan polikarbonar ukuran galon untuk AMDK jika terpapar suhu tinggi lebih dari 40 derajat celsius, dapat melepaskan mikroplastik dan senyawa aditif polimer plastik yang bermigrasi ke air minum," ujarnya terpisah, Jumat (11/4/2025), masih dikutip dari sumber yang sama, Kompas.com.
Menurutnya, semakin tinggi suhu, kandungan pencemar yang bermigrasi atau mencemari air akan meningkat.
Ia menjelaskan, kadar senyawa yang bermigrasi dapat meningkatkan risiko kesehatan konsumen yang meminumnya.
"Semakin tinggi atau sering minum air yang terkontaminasi pencemar, semakin tinggi risiko (gangguan) kesehatannya," kata dia.
Nuri menambahkan, dari data riset, diketahui bahwa mikroplastik ditemukan di dalam darah, air susu ibu, dan jaringan otak.
Hingga saat ini, penyakit yang disebabkan oleh mikroplastik masih dalam proses penelitian lebih lanjut.
"Namun, diduga kuat (mikroplastik) berpengaruh terhadap timbulnya suatu penyakit atau menurunkan status kesehatan," ucap Nuri.
Selain itu, senyawa aditif yang bermigrasi dapat berupa senyawa BPA dan berpotensi memengaruhi kinerja hormon, hingga bersifat karsinogenik.
Oleh karena itu, ada baiknya galon AMDK diantar menggunakan truk tertutup agar tidak terpapar sinar matahari langsung.
Jika sudah terpapar, sebaiknya untuk tidak mengonsumsi air dari galon tersebut guna menghindari masalah kesehatan.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)