TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah video yang menunjukkan penganiayaan serta pengancaman viral di medsos instagram di kota Palembang , Rabu (16/4/2025), sore.

Terlihat dalam video tersebut oknum polisi di Palembang itu melakukan penganiayaan hingga mengeluarkan pistol.

Menanggapi hal tersebut, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, mengaku telah mengetahui video tersebut dan sedang melakukan pengecekan.  

Harryo mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengecek kebenaran atau fakta dari video yang diunggah ke medsos tersebut yang memperlihatkan dugaan penganiayaan terhadap perempuan yang dilakukan diduga oleh oknum polisi berinisial Bripka RRM yang bertugas di Polrestabes Palembang.

"Masih kita cek dan pastikan terlebih dahulu kebenarannya," ungkap Harryo, kepada Sripoku.com, melalui ponsel selulernya. 

Harryo menegaskan, jika terbukti ada pelanggaran, pihaknya tidak akan mentolerir tindakan arogan dari oknum tersebut.

"Nanti akan kami sampaikan informasi lebih lanjut setelah investigasi selesai," katanya.

Kasusnya Viral

Sebelumnya, viral di media sosial seorang wanita di Palembang jadi korban pemukulan seorang pria yang disebut merupakan oknum anggota polisi di dalam sebuah mobil. 

Video tersebut dibagikan akun Instagram @winalubis7472, dalam video dinarasikan kalau kejadian tersebut terjadi di kos-kosan Holau di Jalan Dwikora tempat kosan teman korban.

'Pelaku ini anggota polisi tapi memukul wajahku di dalam mobil karena saya tidak mau berhubungan lagi dengan dia' tulis penggalan narasi video yang diposting akun tersebut.

Dalam video korban turut menyertakan foto memar yang dialaminya seperti diwajah dan lehernya.

"Dia ini polisi, " ujar wanita tersebut sambil menangis tersedu-sedu.

Sontak keributan yang terjadi memicu penghuni kos lain dan ibu-ibu berdaster yang ingin memisahkan korban dengan oknum polisi yang ada di dalam mobil berwarna putih.

Selain itu pada video tersebut, pria yang mengenakan baju putih terlihat mengeluarkan senjata api untuk mengancam.

Dalam captionnya, dia menceritakan awalnya dibuntuti oleh pria tersebut sampai ke kosan temannya, kemudian setiba di lokasi terjadi cek-cok mulut.

Menurutnya pria tersebut diduga cemburu lantaran ia sudah memiliki pasangan baru padahal hubungannya dengan pria tersebut sudah berakhir.

Dari informasi yang diterima korban telah melaporkan peristiwa pemukulan yang dilakukan pria berinisial RRM itu ke SPKT Polda Sumsel dengan pasal yang dilaporkan yakni 351 Jo 352 KUHP tentang penganiayaan.

Laporan tersebut telah diterima di Polda Sumsel dengan nomor polisi LP/B/475/IV/2025/SPKT/POLDA SUMATERA SELATAN.

Sementara Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mukmin Wijaya ketika dikonfirmasi mengatakan, akan mengecek laporan tersebut ke penyidik.

"Mohon waktu, saya akan cek dan Kordinasikan dulu dengan penyidik yang menerima laporan tersebut ya," kata Nandang.

(*/ Tribun-medan.com)