TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Warga Desa Gurusinga, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria yang meninggal dunia dengan cara gantung diri.
Korban yang diketahui berinisial KG, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di pintu kamar rumahnya pada Rabu (16/4/2025) kemarin sekira pukul 13.00 WIB.
Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Berastagi AKP Henry D. Tobing menjelaskan bahwa kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Adil Gurusinga.
Dirinya menjelaskan, semula saksi mencium aroma tak sedap saat melintas di depan rumah korban.
Karena merasa curiga, kemudian saksi langsung mengecek ke dalam rumah dimana cairan beraroma tak sedap itu berasal.
Saat dicek ke dalam rumah, sontak saksi kaget atas temuan pemilik rumah yang berusia 48 tahun tersebut telah mengakhiri hidupnya dengan tragis.
"Saksi mencium bau tak sedap dan melihat darah di depan pintu rumah korban. Karena curiga, saksi mendobrak pintu dan mendapati korban telah tergantung di pintu kamar rumahnya," ujar Henry, Kamis (17/4/2025).
Atas temuan tersebut, selanjutnya saksi langsung melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun setempat yang kemudian meneruskan informasi ke Polsek Berastagi.
Di tempat kejadian, personel Polsek Berastagi bersama tim Inafis Polres Tanah Karo langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selanjutnya korban dievakuasi dengan bantuan masyarakat sekitar dan anggota Koramil 03 Berastagi.
Korban kemudian dibawa ke RSU Kabanjahe untuk dilakukan visum oleh pihak medis.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Pihak keluarga juga menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi untuk menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Menurut keterangan keluarga, korban selama ini menderita penyakit maag akut yang cukup parah. Hal ini diduga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kondisi psikologis korban," ungkapnya.
Atas kejadian ini, polisi telah melakukan beberapa tindakan antara lain mengecek TKP, memintai keterangan saksi saksi, membawa jenazah ke rumah sakit, serta berkoordinasi dengan pihak medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Henry mengimbau kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar, termasuk kesehatan mental anggota keluarga.
"Mari saling memperhatikan dan menjaga satu sama lain agar kejadian seperti ini tidak terulang," pungkasnya.
(mns/tribun-medan.com)