Orang yang mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi) wajib mengkonsumsi obat secara rutin. Namun, masih ada sejumlah orang yang tidak teratur minum obat tersebut. Apa dampaknya?
Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat memicu komplikasi jika tidak diobati dengan tepat. Adapun bahaya dari tekanan darah tinggi, seperti penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal.
Maka dari itu, orang yang sudah terlanjur mengidap hipertensi biasanya wajib menjalani pengobatan yang panjang, bahkan hingga seumur hidup. Akan tetapi, tak sedikit pengidapnya yang meminum obat secara tidak teratur.
Lantas, apa akibat jika tidak teratur minum obat hipertensi? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Pengidap hipertensi harus minum obat secara rutin. Jika seseorang tidak teratur minum obat hipertensi atau menghentikan pengobatan secara tiba-tiba, kemungkinan besar bisa mengalami efek samping.
Mengutip situs GoodRx, ada sejumlah efek samping ringan yang muncul jika tidak teratur minum obat hipertensi, di antaranya:
Namun, tak semua obat tekanan darah tinggi akan menimbulkan semua efek samping tersebut. Hal ini tergantung dari jenis obat hipertensi yang dikonsumsi.
Misalnya, berhenti minum obat penghambat beta (beta blocker) secara tiba-tiba berisiko menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Denyut jantung yang meningkat dapat berisiko mengalami komplikasi terkait jantung tertentu, termasuk memicu serangan jantung dan stroke.
Contoh lainnya jika berhenti mengkonsumsi obat diuretik (seperti furosemide). Hal itu dapat berisiko menyebabkan pembengkakan di tangan atau kaki daripada obat hipertensi lainnya.
Terkadang manusia kerap lupa akan berbagai hal, termasuk minum obat. Meski dilakukan setiap hari, tapi bisa saja detikers lupa apakah sudah minum obat hipertensi atau belum.
Apabila hal ini terjadi sesekali, maka tidak apa-apa jika melewatkan satu atau dua hari minum obat hipertensi. Namun, jangan sampai menjadi kebiasaan atau sengaja tidak teratur minum obat tekanan darah tinggi.
Jika lupa minum obat hipertensi, sebaiknya segera diminum jika langsung ingat, terkecuali jika sudah memasuki waktu minum obat berikutnya. Jangan konsumsi obat lebih dari satu dosis sekaligus karena berisiko terjadi penurunan tekanan darah.
Karena harus diminum setiap hari, beberapa orang menganggap mengkonsumsi obat hipertensi secara terus-menerus dapat merusak ginjal di kemudian hari.
Padahal, seseorang dengan hipertensi yang tak terkontrol justru berisiko mengganggu fungsi ginjal. Jika minum obat hipertensi tidak teratur, hal ini berisiko memicu penyakit gagal ginjal.
"Sekarang saya kasih contoh, 'dok kalau minum obat darah tinggi bukannya jadi ginjal?' Sekarang gini, hipertensi efek samping salah satunya adalah ginjal, Kalau darah tingginya nggak terkontrol maka risiko terjadinya gagal ginjal 20 persen," kata Konsultan Intervensi Kardiovaskular, dr Suko Adiarto mengutip catatan detikHealth.
"Tapi kalau dia minum obat secara teratur maka komplikasi atau efek samping obat 2 persen. Pilih mana? Jadi kalau obat ada nggak efek sampingnya? Kalau nggak ada ya bohong, nggak mungkin," ujarnya.
Meski begitu, dr Suko tak mengelak jika meminum obat terlalu sering bisa memicu efek samping. Namun, persentase seseorang terkena komplikasi saat minum obat lebih kecil daripada pasien darah tinggi yang tidak rutin minum obat atau tak mengontrol kondisinya.
Maka dari itu, pengidap hipertensi dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi obat agar tekanan darahnya tetap terkontrol dengan baik.
"Kalau nggak ada efek sampingnya mungkin berarti nggak ada efek sama sekali. Tapi potensinya jauh lebih baik daripada potensi efek sampingnya itu betul. Terutama pada pasien yang benar. Pasien darah tinggi ya dikasih obat darah tinggi, makanya kita perlu kontrol," jelas dr Suko.
Jadi, tetap lanjutkan minum obat hipertensi secara rutin demi menjaga kesehatan. Jika memang ingin mengurangi dosis obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Demikian penjelasan mengenai akibat tidak teratur minum obat hipertensi. Semoga bermanfaat!