Inovasi Digital dan Edukasi Gizi: Mahasiswa KKN UNAND 2024
Rozi Prima Putra April 18, 2025 09:40 AM
Nagari Sungai Nyalo Mudiak Aia, Pesisir Selatan, menjadi saksi nyata kontribusi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas dalam meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui pendekatan digital dan edukatif. Kegiatan ini diinisiasi oleh dua mahasiswa Fakultas Kedokteran, Salsabilla Al Khanza dan Aris Abdullah Syauqi Yulson, yang berperan sebagai pemateri dalam sosialisasi bertema kesehatan anak dan pencegahan stunting.
Salsabilla membawakan materi mengenai upaya preventif dan kuratif terhadap stunting, sedangkan Aris membahas pentingnya menerapkan pola makan bergizi seimbang untuk menunjang tumbuh kembang anak. Mereka juga didampingi oleh Yeffi Masnarivan, SKM., M.Kes., dosen pembimbing lapangan, yang menambahkan paparan seputar strategi pencegahan stunting di Sumatera Barat, termasuk pengenalan inovasi digital berupa aplikasi "Gizi Anakku".
Aplikasi ini dirancang untuk membantu para kader posyandu dan orang tua dalam mengidentifikasi status gizi anak. Dengan hanya memasukkan data sederhana seperti jenis kelamin, tanggal lahir, tinggi, dan berat badan, sistem dapat memberikan analisis status gizi si kecil, sekaligus menyarankan menu makanan bergizi yang sesuai. Fitur edukatif lainnya juga disematkan agar pengguna dapat memahami bahaya stunting dan pentingnya gizi seimbang secara praktis dan interaktif.
Kegiatan penyuluhan ini dirancang atraktif dengan metode interaktif, termasuk sesi tanya jawab dan demonstrasi langsung penggunaan aplikasi. Bahkan, salah satu peserta diminta mencoba langsung aplikasi tersebut untuk memastikan pemahaman praktis di lapangan. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa pendekatan digital mampu menarik perhatian masyarakat dalam memahami isu kesehatan anak.
Tidak hanya berhenti pada penyuluhan, kegiatan ini turut didukung oleh Puskesmas Tarusan yang mendistribusikan bantuan dua set alat antropometri dari Kementerian Kesehatan. Alat ini digunakan untuk pengukuran tinggi dan berat badan anak dengan lebih akurat, sehingga memudahkan kader posyandu melakukan pemantauan rutin terhadap status gizi balita di wilayah tersebut.
Sinergi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan pemerintah nagari membuka peluang besar dalam membentuk perubahan perilaku masyarakat, khususnya dalam menjaga pola asupan gizi anak dan ibu. Edukasi dan teknologi bersatu menjadi solusi nyata yang tidak hanya menyentuh aspek informasi, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat demi generasi yang lebih sehat.