Harga Kelapa Parut Mahal karena Diekspor, Mendag Akan Panggil Eksportir & Petani
kumparanBISNIS April 18, 2025 10:20 AM
Harga kelapa parut meroket Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per buah. Pedagang di Pasar Lenteng Agung mengaku harga kelapa parut belakangan ini melonjak drastis karena efek periode Lebaran 2025.
Damar, salah satu pedagang mengatakan harga kelapa parut tertinggi dirasakan saat masa Ramadan 2025. Di mana satu butir kelapa parut ukuran besar dibanderol Rp 25.000, dan ukuran kecil Rp 17.000.
"Lagi naik, sekarang ya Rp 20.000, dulu pas puasa parah naik," ucapnya ketika didatangi kumparan, Kamis (17/4).
Dengan harga saat ini, dia hanya bisa berjualan kelapa parut sebanyak 300-400 butir per hari. Berbeda kala harga normal di kisaran Rp 10.000 yang bisa menghabiskan 500 butir kelapa.
"Pas puasa jarang dikit yang beli, 300-an butir lah abis, sekarang dikurangi stoknya," lanjutnya.
Melonjaknya harga kelapa, Damar menduga karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan stok kelapa parut. Meski demikian, ia tak mengetahui komoditas kelapa Tanah Air ada pula yang diekspor.
Kelapa parut di Pasar Citayam Kabupaten Bogor, Kamis (17/4/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kelapa parut di Pasar Citayam Kabupaten Bogor, Kamis (17/4/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Mendag akan Panggil Eksportir dan Petani

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku penyebab harga kelapa parut mahal di tingkat pedagang karena untuk kebutuhan ekspor.
Budi bilang harga kelapa bulat yang melonjak karena harga jual untuk ekspor lebih tinggi dari pada harga jual untuk dalam negeri. Dengan begitu terjadi kelangkaan kelapa bulat di dalam negeri.
“Ya kan ini kan mahal kan karena di ekspor ya,” kata Budi ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat pada Kamis (17/4).
Budi bakal merumuskan kesepakatan yang sama-sama menguntungkan bagi industri, pengusaha, bahkan di tingkat petani.
“Karena kita juga di dalam negeri membutuhkan, tetapi harga tentunya juga kalau murah kan petani, eksportir kan nggak mau,” ujarnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.