TRIBUNNEWS.COM - Ketika perang dagang antara Amerika Serikat dan China semakin memanas, pilihan fesyen Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, justru menjadi sorotan.
Gaun merah berhiaskan renda hitam yang dikenakannya dalam jumpa pers belum lama ini menjadi bahan sindiran netizen China.
Mereka menyoroti ironi di balik gaun mahal buatan China yang dikenakan pejabat tinggi AS di tengah retorika nasionalisme ekonomi Presiden Donald Trump.
Foto Leavitt mengenakan gaun dari merek Inggris Self-Portrait menjadi viral di platform seperti Sina Weibo, Xiaohongshu, bahkan memicu perbincangan di Reddit.
Meski Self-Portrait adalah label Inggris, gaun tersebut diketahui dirancang oleh Han Chong, desainer asal Malaysia keturunan Tionghoa, dan diproduksi di China.
Isu ini mencuat pertama kali lewat unggahan Zhang Zhisheng, Konsul Jenderal Tiongkok di Denpasar, yang membagikan tangkapan layar dari pengguna Weibo.
Dalam unggahannya di platform X (dulu Twitter), Zhang menyebutkan bahwa renda hitam pada gaun itu dikenali oleh seorang pekerja pabrik sebagai hasil produksinya sendiri.
“Menuduh Tiongkok adalah bisnis. Membeli Tiongkok adalah kehidupan. Renda yang indah pada gaun itu dikenali oleh seorang karyawan perusahaan Tiongkok sebagai produknya," tulis Zhang dalam sebuah posting di X yang dibagikan ulang lebih dari 700 kali, dikutip dari Channel News Asia.
Netizen China langsung merespons.
Seorang pengguna menulis, "Orang munafik terungkap. Ini sungguh lucu."
Pengguna lainnya juga menganggap ini lelucon.
“Lelucon itu menulis dirinya sendiri," tulis seorang netizen.
Seorang pengguna Weibo dengan nama paingod menambahkan fakta baru ke dalam sindiran ini.
Ia mencatat bahwa gaun tersebut bukanlah produk murah seperti yang sering diasosiasikan dengan barang buatan China.
"Gaun ini dari merek Self-Portrait dan dijual lebih dari 500 USD. Tapi kabar buruknya, tetap saja dibuat di China," katanya.
Di situs e-commerce Farfetch, gaun tersebut sempat tersedia dengan harga diskon sebesar 403 USD, meski harga aslinya lebih tinggi.
Sementara pihak Self-Portrait enggan memberikan komentar terkait isu ini.
Reaksi keras tidak hanya berhenti pada satu gaun.
Netizen mulai menelusuri rekam jejak fesyen Leavitt, menyoroti pakaian lain yang kemungkinan besar juga buatan China.
Di Xiaohongshu, seorang pengguna bernama Baicha bahkan mengunggah foto dirinya mengenakan gaun serupa.
“Desain ini lumayan, Merah Tiongkok,” merujuk pada warna patriotik khas China.
Fenomena ini terjadi di saat TikTok juga diramaikan dengan unggahan soal banyaknya rumah mode mewah dunia yang menggantungkan produksi pada pabrik-pabrik di Tiongkok, dikutip dari Yahoo News.
Beberapa video bahkan memetakan lokasi pabrik secara detail, mendorong konsumen membeli langsung dari sumber produksi.
Menurut Statista, hingga tahun lalu ada lebih dari 13.800 perusahaan pakaian jadi dan aksesori di China.
Ia menegaskan dominasi negeri itu sebagai produsen garmen terbesar dunia selama lebih dari satu dekade.
Perdebatan ini berlangsung seiring ketegangan tarif dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia.
Baru-baru ini, Presiden Trump mengenakan tarif sebesar 145 persen terhadap barang-barang China, yang dibalas oleh Beijing dengan menaikkan tarif produk AS hingga 125 persen.
Netizen pun mempertanyakan konsistensi slogan 'America First'.
Terutama ketika topi kampanye Trump “Make America Great Again” juga disebut-sebut diproduksi secara massal di China.
Obrolan serupa bermunculan di Reddit, termasuk thread berjudul “Apakah Karoline Leavitt membeli gaunnya dari Tiongkok?” yang dipenuhi lebih dari 200 komentar.
Seorang pengguna bernama BadgerGirl1990 kemudian menjawab bahwa perusahaan tekstil yang sering mengekspor produknya ke AS adalah Asia.
“Tentu saja dibuat di Asia. Semuanya begitu. Kapan terakhir kali Anda melihat pabrik tekstil di Barat?” tulisnya.
Netizen China, dengan sindiran mereka, seolah hanya mengingatkan bahwa produk China tidak bisa diremehkan.
(Farrah)