Waspada! Kecanduan Gadget Sejak Dini Bisa Picu Autisme Virtual pada Anak
kumparanMOM April 18, 2025 04:40 PM
Perkembangan teknologi dan internet membuat manusia dekat dengan gadget. Perkembangan ini membawa dampak besar bagi kehidupan manusia, termasuk anak-anak. Tapi sayangnya, kedekatan anak-anak dengan gadget bisa melahirkan 'autisme' virtual, Moms!
Dokter Spesialis Anak, dr. Amanda Soebadi, SpA, Subs Neuro(K), M.Med, mengungkapkan dunia mulai mengenal dan menggunakan internet sejak tahun 1995-an. Seiring perkembangan zaman, internet semakin dekat dan nyaris tak terpisahkan dari manusia. Bahkan dalam literatur kini sudah dikenal istilah digital nanny.
"Digital nanny itu adalah paparan gadget pada usia dini lebih dari dari setengah waktu anak bangun dalam sehari," kata Amanda dalam acara webinar bersama IDAI, Selasa (15/4).
Paparan Gagdet Membuat Anak Tidak Banyak Interaksi dengan Lingkungan Sekitar
Perbesar
Dokter Spesialis Anak, dr. Amanda Soebadi, SpA, Subs Neuro(K), M.Med dalam acara webinar bersama IDAI, Selasa (15/4/2025). Foto: dok. Tangkapan Layar
Lebih dari setengah waktu dalam sehari artinya apabila anak bangun pukul 07.00 pagi dan tidur pada pukul 21.00, artinya mereka terjaga sekitar 14 jam. Dari durasi terjaga tersebut, anak-anak mendapat paparan gadget selama lebih dari tujuh jam. Bisa dari tablet, laptop, televisi, maupun ponsel.
Lamanya anak terpapar gadget ini membuat mereka tak memiliki banyak interaksi dengan lingkungan sekitar. Gadget menjadi pengganti interaksi timbal balik antara anak dengan lingkungan sosialnya, baik orang tua, pengasuh, guru, dan sebagainya. Kondisi ini menyebabkan deprivasi sosial pada masa kritis perkembangan otak untuk komunikasi dan keterampilan sosial.
"Maka sekarang ada yang dikenal sebagai virtual autism. Ini istilah beneran, istilah yang ada di literatur. Pola perilakunya mirip autisme. Kalau saya bilang mirip, berarti bukan autisme. Pada anak yang terpapar gadget secara berlebihan pada usia dini," kata dr. Amanda.
Perbesar
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
Virtual autisme ini dapat menimbulkan masalah pada anak. Beberapa masalah di antaranya yakni:
-Kesulitan komunikasi sosial
-Perilaku repetitif
-Fleksibilitas kognitif dan perilaku yang tidak lazim.
"Tapi, apa bedanya dengan autisme yang beneran? Bedanya adalah kalau segera dikenali, segera itu kapan, ya nggak ada batasan, tapi apabila lekas dikenali dan dihentikan paparan digitalnya, maka gejalanya bisa membaik dengan cepat. Jadi, anaknya bisa balik lagi," tutup dr. Amanda.