Masuki Pancaroba, Tips Jaga Kesehatan Saat Peralihan Musim
Tribun Aceh April 18, 2025 06:51 PM

Pancaroba adalah masa transisi antara musim kemarau dan hujan, yang sering kali ditandai dengan cuaca yang tak menentu. 

Cuaca yang berubah-ubah, seperti panas terik yang tiba-tiba disusul hujan deras dan angin kencang, dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan.

Perubahan cuaca ini berpotensi meningkatkan berbagai gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.

Ilustrasi musim pancaroba
Ilustrasi musim pancaroba (Nazwaproduction.com)

Berikut penjelasannya:

Penyebab meningkatnya penyakit selama pancaroba

-Penurunan daya tahan tubuh Pada masa pancaroba, daya tahan tubuh cenderung sedikit menurun.

Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.

-Perkembangan virus, jamur, dan bakteri Kondisi yang lembap dan tidak stabil selama pancaroba memberi peluang bagi virus, jamur, dan bakteri untuk berkembang biak dengan cepat.

Genangan air yang terbentuk setelah hujan dapat menjadi saluran bagi kuman untuk masuk ke tubuh melalui kulit, saluran pernapasan, atau makanan yang tercemar.

 -Kebersihan lingkungan yang buruk

Lingkungan yang kotor dapat memperburuk penyebaran penyakit.

Kebiasaan membuang dahak atau meludah sembarangan di tempat umum bisa mencemari udara dan permukaan jalan, yang kemudian menjadi media penyebaran kuman.

Angin kencang dapat menyebarkan partikel dan kuman berbahaya ke area yang lebih luas.

-Penyebaran penyakit oleh nyamuk

Genangan air yang terjadi setelah hujan juga menyediakan tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa penyakit, seperti demam berdarah.

 -Berkumpul di dalam ruangan

Cuaca dingin atau hujan cenderung membuat orang lebih sering berkumpul di ruang tertutup.

Hal ini akan mempermudah penularan penyakit yang menyebar melalui udara.

 -Mengurangi aktivitas fisik

Cuaca yang tidak menentu membuat orang cenderung malas berolahraga. 

Padahal, olahraga sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

Berkurangnya sinar matahari juga dapat berdampak pada kondisi mental, menyebabkan sebagian orang merasa tertekan atau cemas.

Dampak cuaca tak menentu pada pola makan dan minum

Konsumsi makanan tidak sehat.

Di masa pancaroba, orang cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti yang mengandung gula, garam, dan lemak jahat. 

Pola makan seperti ini dapat menurunkan daya tahan tubuh dan melemahkan sistem imun.

Kurangnya cairan

Cuaca dingin atau hujan membuat rasa haus berkurang, yang menyebabkan orang malas untuk minum cukup air. 

Padahal, menjaga hidrasi tubuh sangat penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh agar tetap optimal.

Untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan yang muncul selama pancaroba, beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan akan membantu mengurangi penyebaran virus dan bakteri. 

Mengonsumsi makanan bergizi

Pilih makanan yang sehat dan bergizi, serta batasi konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak jahat. 

Pastikan tubuh mendapatkan asupan air yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.

Tetap aktif secara fisik

Meskipun cuaca tidak menentu, penting untuk tetap beraktivitas fisik, baik di luar rumah atau dengan olahraga ringan di dalam rumah. 

Pencegahan penyakit menular

Menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan saat cuaca buruk adalah cara yang efektif untuk mencegah penularan penyakit menular. 

Dengan memperhatikan hal-hal ini, kita bisa lebih siap menghadapi perubahan cuaca yang membawa risiko kesehatan selama pancaroba

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.