Prabowo Titip Pesan ke BP Haji: Jangan Sampai Ibadah Haji Dikorupsi dan Pungli
Wahyu Septiana April 19, 2025 11:30 PM

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Badan Penyelenggara (BP) Haji mengungkap pesan Presiden RI Prabowo Subianto terkait pelaksanaan ibadah haji agar dapat menjadi lebih baik.

Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo menginginkan agar pelaksanaan ibadah haji nantinya tidak sekadar menjadi ritual ibadah semata.

"Presiden menginginkan penyelenggaraan haji tidak berhenti menjadi ibadah ritual. Berangkat, pulang, dapat gelar haji. Tidak sekadar simbolisasi," kata Dahnil di Asrama Haji Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Merujuk dari amanat Prabowo itu, BP Haji yang akan menjadi penyelenggara haji terhitung tahun 2026 mendatang menyampaikan sudah merumuskan tiga pilar sukses penyelenggaraan haji,

Pertama pilar sukses ritual, yakni bagaimana agar penyelenggaraan haji dapat berjalan sesuai syariat Islam, efisien, aman, dan nyaman bagi seluruh jemaah haji Indonesia.

Efisien yang dimaksud dalam hal ini bagaimana penyelenggaraan haji bebas dari praktik korupsi, bebas pungutan liar (Pungli), dan tidak terjadi manipulasi saat pelaksanaan.

"Itu yang diingatkan Presiden, jangan sampai ibadah Haji masih dikorupsi, ibadah haji masih dipungli, ibadah haji masih dimanipulasi. Itu yang tidak diinginkan Presiden," ujarnya.

KLIK SELENGKAPNYA: Berikut Lokasi Delapan Parkir liar di Jakarta yang Sempat Viral. Terungkap Tarif Parkir liar itu Mulai dari Rp 10 ribu Hingga Rp 300 ribu.
KLIK SELENGKAPNYA: Berikut Lokasi Delapan Parkir liar di Jakarta yang Sempat Viral. Terungkap Tarif Parkir liar itu Mulai dari Rp 10 ribu Hingga Rp 300 ribu.

Dahnil menuturkan pilar sukses kedua yakni sukses ekonomi haji, artinya penyelenggaraan ibadah haji harus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih luas.

Menurutnya hal ini memungkinkan karena berdasarkan data, total uang jemaah haji yang kini dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) saja tercatat sebanyak Rp179 triliun.

"Kalau kita mendorong gerakan ekonomi, gerakan ekonomi syariah, ekonomi halal dari sektor perhajian akan cukup bisa membantu mendorong kesejahteraan rakyat Indonesia," tuturnya.

Sementara pilar ketiga yakni sukses peradaban dan keadaban, artinya penyelenggaraan ibadah haji dapat meningkatkan kualitas kebangsaan dan memperkuat nasionalisme.

Penyelenggaraan ibadah haji diharapkan memperkuat Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama umat Islam, memperkuat Ukhuwah Basyariyah atau persaudaraan sesama manusia.

"Tidak cukup Ukhuwah Islamiyah tapi juga Ukhuwah Basyariyah, kemanusiaan. Memperkuat juga Ukhuwah Wathaniyah, Ukhuwah kebangsaan. Itu yang diharapkan oleh Presiden," lanjut Dahnil.

(TribunJakarta)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.