TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Momentum Hari Kartini bagi Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton merupakan kado terindah bagi kaum perempuan setiap tahunnya.
Terlebih, di tahun yang sama perayaan Hari Kartini 2025, Bellinda kini mengemban tugas dan tanggungjawab baru sebagai pemimpin daerah.
Predikat wakil bupati termuda se-Indonesia periode 2025-2030 tidak menjadi beban bagi perempuan yang kini baru berusia 25 tahun.
Bellinda ingin menjadi sosok pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat Kabupaten Kudus. Pemimpin yang bisa memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang dipimpinnya.
Bellinda memiliki motivasi khusus dengan mengemban peran wakil bupati Kudus.
Kata dia, meskipun saat ini sudah banyak perempuan yang berperan dalam membangun daerah, namun secara kuantitas masih tetap kalah dengan jumlah pemimpin laki-laki.
Di mana laki-laki sebagai pemimpin masih mendominasi, Bellinda pun termotivasi agar ke depannya terwujud kesetaraan pemimpin perempuan di masa mendatang.
"Antara laki-laki dan perempuan ke depannya harus bisa bareng-bareng, bersinergi dalam membangun daerah," terangnya, Senin (21/4/2025).
Sebagai Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri menyiapkan program khusus dalam menyongsong pembangunan perempuan di Kota Kretek.
Di antaranya dengan menyiapkan program pelatihan kewirausahaan, juga pelatihan yang membekali skill perempuan agar ke depannya bisa lebih mandiri.
Jika perempuan diberdayakan, dapat membantu pengurangan angka pengangguran di Kabupaten Kudus. Termasuk merangkul perempuan muda dan ibu rumah tangga, agar tetap produktif dalam membantu perekonomian keluarga.
Di balik suksesnya Bellinda Putri menjadi wakil bupati Kudus periode 2025-2030, ada sosok perempuan yang menguatkan di belakangnya. Yaitu sosok seorang ibu yang tak kenal lelah memberikan kasih sayangnya kepada anak-anaknya.
Kata Bellinda, ibu adalah perempuan panutan terbaik. Perjuangan dan semangatnya tidak kenal lelah dalam mengurus keluarga, anak-anak, hingga kebutuhan cucu-cucunya.
Semangat juang seorang ibu bahkan masih bisa membagi waktunya untuk mengurus usaha keluarga yang dijalankan, demi membantu perekonomian keluarga.
Bagi Bellinda, perempuan hebat adalah perempuan yang mampu membagi waktu dengan baik antara keluarga dan karir.
Sedangkan perempuan mandiri adalah perempuan yang tidak hanya bergantung pada pasangan, namun harus bisa berdiri di atas kaki sendiri.
"Ibu tetap menjadi sosok panutan terbaik. Teladan bagi kita kaum perempuan, bahwa kita bisa, kita mampu menjadi hebat," tuturnya.
Bellinda tidak memungkiri bahwa di balik semangat perempuan Indonesia, ada perjuangan luar biasa yang telah diperjuangkan Raden Ajeng Kartini dalam membela kaum perempuan di masanya. Kini perjuangan RA Kartini disambuat suka cita dalam perayaan Hari Kartini pada 21 April setiap tahunnya.
Kata dia, dengan lahirnya sosok RA Kartini, perempuan Indonesia semakin ramai menunjukkan bahwa perempuan juga bisa. Mulai dari bekerja agar bisa menjadi perempuan mandiri. Contohnya, para buruh rokok dengan mayoritas dari kalangan perempuan.
Apa yang sudah diperjuangkan RA Kartini sudah terasa membawa dampak positif bagi perempuan di era masa kini.
Perempuan yang dinilai masih kurang percaya diri, didorong agar bisa memulai dengan berdiri di atas kaki sendiri. Mulailah dari bekerja, berkarya, serta berinovasi untuk bangsa dan Tanah Air Indonesia.
"Kami sudah siapkan program pelatihan khusus perempuan, untuk menambah skill dan keterampilan. Baik di bidang tata boga, kraft, kerajinan, dan beragam jenis pelatihan lainnya. Saya upayakan agar pemerintah ke depan lebih serius dalam memperhatikan kesejahteraan perempuan. Pelaku usaha perempuan diberi pelatihan untuk pemasaran produk. Saya sangat mendukung perempuan-perempuan produktif," ucapnya.
Sebagai sosok perempuan, Bellinda Putri menentang keras aksi kekerasan yang menimpa perempuan. Baik dalam bentuk kekerasan seksual, maupun kekerasan dalam rumah tangga.
Kata dia, di Kabupaten Kudus sudah ada komunitas yang memberikan perlindungan bagi kaum perempuan.
Bupati dan wakil bupati juga terbuka lebar bagi masyarakat yang ingin mengadu tentang persoalan atau fenomena yang menimpa perempuan. Jangan takut dan jangan risau karena Pemerintah Kabupaten Kudus selalu hadir untuk kaum perempuan.
"Selain pemerintah, peran orangtua sejak kecil menjadi kunci bagaimana perempuan lebih tangguh dalam menjalani kehidupan di usia remaja hingga dewasa, juga lebih terarah pada kegiatan positif," terangnya.
Perempuan juga bagian dari makhluk sosial yang tak lepas dari interaksi dengan sesama. Sehingga sesama perempuan tetap saling membutuhkan.
Saat ini, Bellinda Putri fokus bagaimana melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Dalam rangka membahagiakan dan menyejahterakan masyarakat Kabupaten Kudus.
Bellinda tertantang sebagai pemimpin perempuan dengan usia muda, harus bisa menunjukkan bahwa perempuan muda juga bisa memimpin masyarakat.
Belajar dalam kamusnya tidak mengenal waktu dan tidak mengenal jabatan. Setiap hari dia belajar dunia pemerintahan yang baik dan benar, tanpa melupakan tanggungjawabnya kepada keluarga dan anak-anak.
"Yang pasti, berusaha jadi pemimpin yang bisa gerak cepat dalam menyelesaikan persoalan dan kebutuhan masyarakat," tutur dia. (Sam)