TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Pemprov Kepri kembali melanjutkan program pinjaman modal usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tanpa bunga pada tahun anggaran 2025.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, bahwa awal jumlah anggaran yang dialokasikan untuk program ini di tahun 2025 sebesar Rp1,2 miliar.
Namun, ada penambahan, sehingga mencapai atau naik jadi Rp 2,8 miliar.
“Ini merupakan wujud komitmen pemprov dalam memajukan UMKM di Kepri,” katanya, Senin (21/04/2025).
Ansar melanjutkan, melalui program ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya. Karena program ini untuk membantu UMKM di Kepri berkembang dan naik kelas.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Kepri, Riki Rionaldi menambahkan, bahwa prosedur dan skema program ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Untuk para pelaku usaha dapat mengakses pinjaman modal usaha melalui Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) hingga Rp 40 juta, sedangkan bunganya akan ditanggung oleh Pemprov Kepri.
“Di tahun anggaran 2025, kita targetkan ada 200 pelaku UMKM yang memanfaatkan program ini,” jelasnya.
Riki melanjutkan, sejak diluncurkan pada tahun 2021 hingga 2024, tercatat sudah lebih kurang 1.400 pelaku UMKM yang mengakses pinjaman modal dengan total penyaluran dana sebesar Rp30 miliar oleh BRKS.
“Dari hasil evaluasi, program ini dinilai berhasil dengan tingkat kredit macet yang sangat rendah, sekitar 0,1 persen,” ungkapnya.
Selain penyaluran pinjaman, Dinas Koperasi dan UKM bersama BRKS, juga melakukan pendampingan dan pembinaan kepada pelaku UMKM.
Upaya ini mencakup pengecekan pemanfaatan modal usaha, peningkatan pemasaran, digitalisasi usaha, temu bisnis, serta partisipasi dalam pameran dan bazar.
“Kami tentu berharap, program Gubernur Kepri ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan UMKM,” ujarnya.(dra)
(Tribunbatam.id/endrakaputra)