Wilayah Jagakarsa Jakarta Selatan Kini Jadi Area Sunrise, Incaran Banyak Pengembang Properti
Choirul Arifin April 21, 2025 10:31 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Jagakarsa di Jakarta Selatan kini jadi kawasan incaran banyak pengembang properti untuk mendirikan kawasan hunian karena lokasinya yang berdekatan dengan pusat bisnis di Jakarta.

Kawasan ini juga berdekatan dengan sejumlah fasilitas umum semisal sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit dan sebagainya.

"Daerah Jagakarsa adalah sunrise area. Sejak Tol Antasari dibuka dan bisa nyambung ke tol Jagorawi itu sangat bantu kami," kata CEO PT Mentari Timur Properti, Rieky Gunawan, pengembang hunian mewah di area Jagakarsa sejak 2016, Senin (21/4/2025).

Rieky menuturkan pihaknya baru saja meluncurkan hunian Jagakarsa Signature berkonsep design modern luxury living. 

Total ada 27 unit bangunan, terdiri dari 21 unit rumah tiga lantai dan enam ruko. Pasar yang dibidik adalah keluarga muda.

Rieky mengatakan segmen pasar ini sangat memperhatikan zonasi hunian. Karena itu pihaknya tidak mau membangun di zona yang bukan peruntukannya karena itu bisa merugikan konsumen.

"Kami tidak bangun di zona hijau. karena nanti kasihan juga kami kami bangun tetapi bermasalah," kata dia.

Di tengah kelesuan ekonomi, Rieky tetap optimis penjualan hunian tetap akan bisa diserap pasar. Berdasarkan data, tingkat kepemilikan rumah di Jakarta masih rendah yakni di kisaran 20 persen. Sisanya tinggal dengan cara menyewa.

"Karena kan orang juga butuh rumah ya, tingkat kepemilikan rumah di Jakarta juga masih sangat rendah. Jadi opportunity masih tetap ada. Mereka akan beli yang benar-benar terjamin dan terpercaya," ungkapnya.

CEO PT Mentari Timur Properti, Inggrid Theresia mengatakan konsumen mereka umumnya adalah end user (pembeli akhir).

Artinya pembeli adalah pengguna atau menempati rumah tersebut, bukan untuk investasi."Jadi memang untuk pake sendiri, bukan investor," kata Inggrid.

Riekye menambahkan, pihaknya juga membangun perumahan untuk segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi permasalahan backlog rumah di Indonesia, yang menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 yang dilakukan oleh BPS mencapai 9,9 juta.

“Kami sedang membangun 260 unit RSS (rumah sangat sederhana) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sebelumnya, kami sudah bangun 250 unit rumah subsidi dan sold out di Batu IX,” pungkas Rieky. 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.