Pesan R.A. Kartini untuk untuk Bangkitkan Semangat Ibu
kumparanMOM April 21, 2025 11:20 PM
Tiap tanggal 21 April dirayakan sebagai Hari Kartini. Ya Moms, R.A. Kartini adalah pahlawan nasional yang berjuang untuk memenuhi hak-hak perempuan dan pendidikan yang setara pada abad ke-19.
Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat diakui sebagai pahlawan nasional Indonesia melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No 108 Tahun 1964 pada 2 Mei 1964. Pada waktu yang sama, Presiden Soekarno menetapkan 21 April, tanggal lahir Kartini, sebagai Hari Kartini yang masih dirayakan hingga saat ini
Selama hidupnya, Kartini rajin menulis surat kepada teman-temannya di Belanda. Isi pesan-pesan tersebut telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak perempuan--termasuk ibu, untuk terus mengejar impian, tanpa melupakan perannya sebagai seorang istri dan ibu.
Nah Moms, berikut ada beberapa kutipan R.A. Kartini yang bisa jadi penyemangat untuk perempuan dan para ibu.

Kutipan R.A. Kartini untuk Penyemangat Perempuan dan Ibu

RA Kartini. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
RA Kartini. Foto: Shutterstock
  • "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."
  • "Bahwa kebahagiaan perempuan yang paling tinggi, sejak berabad-abad yang lalu bahkan juga sampai saat ini adalah hidup selaras bersama laki-laki."
  • "Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya."
  • "Adalah suatu pertolongan dan bantuan besar sekali bagi orang laki-laki jika perempuan berbudi tinggi dan terpelajar."
  • "Ketidaksetaraan perempuan ini akibat dari dibatasinya akses perempuan untuk memperoleh pengetahuan sehingga perempuan menjadi bodoh. Sehingga cara satu-satunya adalah perempuan harus sekolah."
  • "Dan gadis-gadis terutama sangat susah hidupnya, karena mereka telah berada di tempat di mana alam setiap hari diperkosa. Bukankah itu memerkosa kodrat alam namanya, apabila perempuan harus tinggal dengan damai serumah dengan madunya?"
  • "Untuk sementara didiklah, berilah pelajaran kepada anak-anak perempuan kaum bangsawan: dari sinilah peradaban bangsa harus dimulai. Jadikanlah mereka ibu-ibu yang cakap, cerdas, dan baik. Maka mereka akan menyebarluaskan peradaban di antara bangsanya."
  • "Banyak emansipasi wanita bukanlah untuk persamaan derajat, emansipasi adalah pembuktian diri yang seimbang antara raga yang tangguh, namun hati senantiasa patuh. Emansipasi ada penerimaan. Penerimaan diri bahwa setiap tempat ada empu yang dikodratkan dan dipantaskan."
  • "Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama bekerja mengubah keadaan yang tak terderita ini."
  • "Pendidikan untuk wanita sangat penting dalam konteks mendukung perannya sebagai istri dan ibu yang bermimpi besar. Tapi kalau salah kaprah dan menelantarkan anak-anaknya, berarti sama saja dengan membodoh lagi."
  • Tidak perlu penjelasan kenapa kemajuan kepandaian masyarakat Bumiputra tidak dapat pesat, apabila dalam hal itu perempuan terbelakang. Setiap waktu kemajuan perempuan itu ternyata merupakan faktor penting dalam peradaban bangsa."
  • "Saya akan mengajar anak-anak saya, baik laki-laki maupun perempuan untuk saling memandang sebagai makhluk yang sama. Saya akan memberikan pendidikan yang sama kepada mereka, tentu saja menurut bakatnya masing-masing, Lagi pula, saya bermaksud akan menghapuskan batas yang menggelikan antara laki-laki dan perempuan yang dibuat orang sedemikian cermatnya."
  • "Dalam tangan anaklah terletak masa depan dan dalam tangan ibulah tergenggam anak yang merupakan masa depan itu."
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.