PBNU Harap Pengganti Paus Fransiskus Miliki Kegigihan Sama Perjuangkan Kemanusiaan 
Facundo Chrysnha Pradipha April 23, 2025 05:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku kehilangan atas wafatnya Paus Fransiskus. 

Dirinya berharap calon pengganti Paus Fransiskus memiliki semangat yang sama dalam memperjuangkan nilai-nilai persaudaraan manusia. 

"Kita semua berdoa bahwa berpulangnya Paus Fransiskus akan digantikan oleh pemimpin yang sama baiknya dan sama gigihnya dalam memperjuangkan kemanusiaan," ujar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Selasa (22/4/2025). 

Kepergian Paus Fransiskus, kata Gus Yahya, merupakan kehilangan besar bagi umat manusia.

Selama ini, menurut Gus Yahya, Paus Fransiskus selalu menebar kasih sayang kepada seluruh umat manusia tanpa membedakan latar belakang apapun. 

"Selama kepemimpinan beliau, menghadirkan Gereja Katolik ini sebagai pengasuh kemanusiaan. Itu adalah keteladanan yang paripurna untuk semua orang," kata Gus Yahya. 

Gus Yahya menyoroti inisiatif Paus Fransiskus dalam membangun perdamaian dan persaudaraan lintas iman. 

Salah satunya adalah penandatanganan Piagam Persaudaraan Kemanusiaan bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad Al-Tayyeb.

"Inisiatif beliau untuk bersama-sama Grand Syeikh Azhar adalah ikon dari perjuangan kemanusiaan di tengah-tengah gejolak dunia yang sangat tidak mudah," katanya.

Seperti diketahui, Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat.

Kabar duka ini diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Romawi Suci.

“Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell dalam sebuah pernyataan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.