Grid.id - Kematian Paus Fransiskus membuat banyak orang bertanya-tanya lantaran kini tahta suci Vatikan kosong. Apa yang terjadi setelah Sri Paus meninggal dunia?
Melansir dari Vatican News, berpulangnya seorang Paus akan memulai serangkaian tradisi. Salah satunya ialah konklaf atau pemilihan baru seorang Paus.
Sebelum konklaf, tahta suci Vatikan tetap kosong atau sede vacante. Sede Vacante tetap berlangsung hingga seorang paus terpilih.
Pada 21 April 2025, setelah Paus Fransiskus wafat, para kardinal berkumpul. Diketahui, kini ada 135 kardinal yang berhak memilih. Melansir dari Kompas.com, berikut deretan asal para kardinal tersebut.
53 dari Eropa
23 dari Asia
20 dari Amerika Utara
18 dari Afrika
17 dari Amerika Selatan
4 dari Oseania
Para kardinal yang akan menjadi kandidat Paus harus berusia di bawah 80 tahun. Oleh karenanya, mereka yang sudah berusia 80 tahun di hari di mana Sede Vacante dimulai, tidaklah termasuk. Mereka hanya boleh mengikuti rapat persiapan konklaf.
Konklaf merupakan tradisi kuno yang dilakukan untuk memilih seorang Paus. Paus Yohanes Paulus II menetapkan bahwa konklaf akan dilakukan di Kapel Sistina.
Ada beberapa aturan mendasar konklaf. Pertama, selama masa pemilihan, para kardinal yang berhak memberikan suara dan seluruh staf yang terlibat akan dikarantina di Casa Santa Marta.
Kedua, para kardinal memilih secara rahasia. Mereka juga dilarang berkomunikasi dengan dunia luar, baik itu membaca internet, koran ataupun memakai HP.
Ketiga, para kardinal elektor wajib bersumpah untuk menjaga kerahasiaan selama proses konklaf berlangsung. Mereka akan menuliskan nama kandidat dalam surat suara.
Para kardinal akan mengikuti pemilihan selama empat kali dalam sehari. Untuk menjadi seorang paus, maka kardinal tersebut harus mendapatkan dua per tiga suara.
Jika belum ada kandidat yang terpilih, maka surat suara akan dibakar dalam tungku khusus. Warna asap yang keluar adalah hitam. Jika sudah ada kandidat yang terpilih, maka asap yang keluar dari kapel Sistina adalah putih.
Konklaf akan ditunda selama sehari untuk refleksi dan berdoa apabila dalam waktu 3 hari, belum ada Paus yang terpilih. Paus baru yang terpilih kemudian akan mengenakan jubah resmi dan memilih nama yang akan digunakannya selama masa kepemimpinan.
Ia kemudian akan diumumkan ke seluruh umat Katolik dunia di singgasana Basilika Santo Petrus. Setelah itu, dimulailah masa jabatan Paus yang baru dengan memberikan sambutan kepada umat di Lapangan Santo Petrus dan misa perdana.