Kronologi Mahasiswa S3 Asal Semarang yang Ditemukan Meninggal di Kamar Kos, Tubuh Mulai Membusuk
Fidiah Nuzul Aini April 23, 2025 05:34 PM

Grid.ID - Berikut kronologi mahasiswa S3 asal Semarang yang ditemukan meninggal di kamar kos. Tubuh sudah mulai membusuk.

Seorang mahasiswa program doktoral berinisial MN (30 tahun) ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar kos yang terletak di kawasan Pandega Marta, Kalurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Saat jenazah ditemukan, tubuh korban dalam kondisi berlumuran darah.

Melansir dari Kompas.com, MN diketahui merupakan seorang dosen asal Semarang yang tengah menempuh pendidikan jenjang doktor di Yogyakarta. Sementara itu, MN merupakan mahasiswa Program S3 di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Awal Penemuan Jenazah

Kejadian ini bermula dari laporan salah satu penghuni kos yang mencium bau menyengat dari sebuah kamar di lantai dua, yang kemudian dilaporkan kepada pemilik kos, Dimas.

Ia lalu datang ke kamar yang dimaksud dan mengintip melalui jendela yang tidak terkunci. Dimas pun dibuat kaget saat melihat MN sudah tergeletak dalam keadaan mengenaskan, lalu segera melaporkan hal itu ke ketua RT.

"Jadi ceritanya anak kos ada yang WA (WhatsApp) saya ngabarin kalau ada bau nggak enak di lantai 2. Jadi akhirnya saya langsung naik ke lantai 2, itu sekitar jam 7.50 WA-nya," ujar Dimas di lokasi kejadian, Selasa (22/4/2025).

Dimas mengungkap bahwa MN telah cukup lama tinggal di kos tersebut dan dikenal sebagai sosok yang baik.

"Malah anak yang terlama di sini, yang lainnya udah ganti, ganti, ganti. Dia itu salah satu yang lama. Anaknya baik. Yang lainnya udah pada keluar-keluar, ganti, Dia yang lama," tuturnya.

Menurut Dimas, MN berasal dari Semarang dan sedang menjalani studi doktoral. Selain kuliah, korban juga diketahui mengajar, meski Dimas tidak mengetahui secara pasti di mana ia mengajar. Terakhir, menurut keterangan ibunda korban, MN sempat terlihat pada hari Kamis saat menerima makanan dari ojek daring.

Proses Penyidikan oleh Kepolisian

Kepala Satuan Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan dari pemilik kos terkait bau menyengat dari salah satu kamar. Setelah dilakukan pengecekan, korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dan berlumuran darah.

"Pemilik kos juga dapat laporan dari penghuni lain, setelah lakukan pemeriksaan oleh pemilik kos diketemukan bahwa korban sudah dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah," kata Riski.

Tim dari Satreskrim Polresta Sleman bersama dengan Ditreskrimum Polda DIY serta tim forensik dari RS Bhayangkara Polda DIY langsung dikerahkan ke lokasi.

"Identitas korban laki-laki, berumur 30 tahun asal dari Semarang. Inisial MN," tuturnya.

Terkait waktu pasti kematian, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan forensik. Namun, dari keterangan saksi, bau tak sedap mulai tercium sejak Sabtu, 19 April 2025.

"Nanti hasil dari forensik. Namun memang ada keterangan saksi, itu sebenarnya dari Sabtu kemarin sudah mulai ada aroma tidak enak," ungkapnya.

AKP Riski juga menyebutkan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian dan luka-luka yang ditemukan di tubuh korban.

"Mungkin nanti untuk terkait masalah luka atau penyebab mungkin nanti dari hasil tim forensik," bebernya.

Informasi sementara, korban diketahui merupakan seorang dosen yang sedang menempuh pendidikan lanjutan.

"Kalau menurut informasi, korban itu sebenarnya dosen, habis itu dia lanjut pendidikan, kuliah lagi," tuturnya.

Riski juga menyebut ada beberapa barang dari kamar korban telah diamankan oleh pihak kepolisian, termasuk rekaman CCTV dari beberapa titik di lokasi.

"Memang ada beberapa barang yang kita ambil yang kita anggap itu berkaitan dengan penyebab kematian," ucapnya.

Hingga kini, polisi belum bisa memastikan apakah MN menjadi korban tindak pidana pembunuhan. Keputusan final akan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik. Saat ini, jenazah MN telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lanjutan.

Melansir dari TribunJateng.com, dari informasi awal yang diterima, korban diketahui tengah menempuh pendidikan jenjang doktor (S3). Sebelumnya, korban juga pernah mengajar sebagai dosen dan kini kembali melanjutkan pendidikannya. Namun demikian, informasi tersebut masih bersifat sementara.

"Kami belum tahu kepastiannya. Tapi berdasarkan informasi, kerja sebelumnya dosen, kemudian lanjut kuliah," kata dia.

Mahasiswa Fakultas Biologi UGM

Pemilik kos, Dimas, menjelaskan bahwa awal mula penemuan jasad korban bermula dari laporan seorang penghuni melalui pesan WhatsApp karena mencium aroma tidak sedap dari lantai dua. Dimas lalu naik ke lantai tersebut sekitar pukul 07.50 WIB untuk mengecek kondisi.

Ia mengaku mencium bau menyengat dari dalam kamar korban, tetapi tidak berani membuka pintu. Karena bau yang menyengat itu, Dimas mencoba melihat dari jendela yang tidak terkunci dan mendapati korban sudah tergeletak serta tubuhnya dipenuhi darah.

"Saya langsung turun (laporan) ke pak RT. Kondisinya seperti itu, sudah banyak darah juga," kata dia, Selasa (22/4/2025).

Dimas menambahkan bahwa MN sudah cukup lama tinggal di kos tersebut. Bahkan, dari semua penghuni lain yang silih berganti, MN termasuk yang paling lama menetap. Ia juga mengenal korban sebagai sosok yang ramah dan aktif. Korban kerap menyapa tetangga dan terlihat rutin berolahraga.

Menurut informasi yang ia ketahui, MN adalah mahasiswa Biologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain menjalani perkuliahan, korban juga menyempatkan diri mengajar, meskipun Dimas tidak tahu secara pasti mata pelajaran maupun lokasi mengajarnya.

Terkait status pendidikan korban, Dimas mengaku belum memiliki kepastian. Ia sempat menduga MN menempuh studi S3, namun setelah laptop korban diperiksa pihak kepolisian, ada dugaan bahwa ia masih berada di jenjang S2.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.