TRIBUNNEWS.COM - Kisruh perceraian Paula Verhoeven dan Baim Wong hingga kini masih menjadi sorotan publik.
Meski keduanya sudah diputus cerai oleh majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025), kini Paula mulai buka suara soal kehidupan rumah tangganya dengan Baim dulu.
Dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Selasa (22/4/2025), Paula curhat merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan Baim.
Hingga pengakuan soal komunikasinya yang buruk sejak awal menikah.
Lalu sebagai host, Denny Sumargo bertanya soal seberapa bahagia Paula hidup dengan Baim selama enam tahun.
"Kamu bahagia nggak sih selama menikah?" tanya Denny Sumargo.
Tampak diam sesaat, ibu dua anak itu tak langsung memberikan jawaban pasti.
Ia malah menyinggung soal kebahagiaan yang sifatnya tidak bisa diukur.
"Bahagia sih relatif ya," ucap Paula.
Lantas secara tersirat, Paula menyebut ukuran bahagia dengan memiliki anak bersama Baim.
"Kalau nggak (bahagia), nggak mungkin punya anak," lanjut Paula lagi.
Tampak mulai menunjukkan raut wajah heran, pria yang akrab disapa Densu itu, seolah tidak sependapat dengan Paula.
Baginya, ukuran kebahagiaan tidak ditentukan dengan ada atau tidaknya anak dalam sebuah rumah tangga.
"Itu aku nggak bisa jadikan kepastian, ada yang tidak bahagia tetep punya anak kok," tegas Densu membantah.
Masih mencoba mencecar Paula, Densu menanyakan kembali terkait berapa persen kebahagiaan yang dirasakan sang model selama berumah tangga.
"Tingkat bahagianya di atas 50 persen atau tidak?" tanya Densu lagi.
Tampak terdiam kembali, Paula mengaku bingung memberikan jawaban.
"Nah itu, bingung," tutur Paula.
Paula menyebut skala bahagia dalam dirinya tidak bisa dihitung secara gamblang.
Sementara Paula lebih berfokus pada rasa syukur dalam hidupnya.
Dengan begitu, dirinya tak akan selalu merasa cukup tanpa punya ekspektasi apa pun.
"Karena di saat aku merasa tidak bahagia dengan hidup aku, di situ aku berpikir harusnya bersyukur."
"Semua orang tidak ada kehidupan yang sempurna."
"Berharap aku pengennya diperhatiin, ditelepon terus. Contoh. Tapi kalau aku fokus di situ terus aku jadi ngerasa kurang terus," jelas Paula.
Di samping itu, Paula selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik pada Baim saat menjadi suaminya.
Terlepas Baim menghargai pemberiannya atau tidak, Paula akan terus berusaha keras mengurus rumah tangga.
"Makanya saat aku menikah mencukupkan diri, aku berusaha semaksimal mungkin apa yang beliau mau aku lakukan. Perkara beliau menerima, atau puas dan tidak puas, itu bukan ranah aku," tegas Paula.
Pasangan yang sudah dikaruniai dua orang anak ini, disebut merasa kesulitan berkomunikasi satu sama lain.
Begitu pula, Paula merasa bingung memperbaiki cara komunikasi dengan Baim sejak awal menikah.
"Terus terang komunikasi aku sangat kurang baik dari awal menikah," ungkap Paula.
Pun dari dulu pendekatan hingga delapan bulan pacaran, Paula merasa kecolongan tak pernah memulai komunikasi mendalam dengan Baim.
Sehingga ia merasa komunikasi mereka saat itu terkesan dangkal, karena kendala kesibukan masing-masing.
"Kita kan kenal delapan bulan dan kondisi itu juga sama-sama sibuk," tuturnya.
"Komunikasi selayaknya (orang pacaran), tapi sayangnya nggak deep," tambahnya.
(Ayu)