47 Hari Hilang, Alvaro Bocah Usia 6 Belum Juga Ditemukan, Marbot sempat Lihat Pria Asing di Masjid
Mujib Anwar April 24, 2025 01:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - Sudah 47 hari berlalu, keberadaan bocah hilang bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) belum ditemukan.

Sudah 47 hari berlalu sejak Alvaro menghilang tanpa jejak dari Masjid Jami Al Muflihun.

Sang kakek menungkap kronologi hilangnya sang cucu tercinta.

Diketahui, Kiano selama ini tinggal bersama kakeknya, Tugimin (71).

Mereka menempati sebuah rumah sederhana di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Hari itu, Kamis, 6 Maret 2025, awalnya berjalan biasa.

Alvaro menemani sang nenek kontrol kesehatan di RSUD Pesanggrahan.

Sepulangnya, bocah tersebut meminta dibelikan susu kepada sang kakek.

"Terus saya bilang, 'Dek, kan puasa'. Dia jawab, 'Puasa mah anak kecil setengah hari boleh, Pak'," kenang Tugimin.

Sore itu, suara azan asar menggema.

Tanpa berpamitan, Alvaro bergegas menuju masjid.

Tugimin tak merasa curiga.

Rutinitas sore sang cucu memang sering diisi dengan salat dan bermain bersama teman-temannya.

Namun menjelang berbuka puasa, seorang pria asing muncul di masjid.

Foto Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang dan hingga kini belum ditemukan.
Foto Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang dan hingga kini belum ditemukan. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Informasi ini baru sampai ke telinga Tugimin tiga hari kemudian, lewat cerita sang marbot masjid.

"Itu ada orang datang, ditanya sama marbot, 'Pak, cari siapa?'. 'Cari anak saya. Alvaro katanya kalau salat di masjid sini'."

"'Itu ada anaknya di atas.' Kata marbot begitu," ungkap Tugimin.

Setelah itu, marbot tak lagi memperhatikan gerak-gerik pria tersebut, karena sibuk menyiapkan waktu berbuka dan salat magrib.

Malam harinya, Alvaro tak kunjung pulang.

Baru sekitar pukul 21.30 WIB, Tugimin menyadari ada yang tidak beres.

Ia mulai mencari ke segala penjuru, termasuk bertanya ke teman-teman bermain Alvaro.

Namun, hasilnya nihil.

Malam itu juga, Tugimin melapor ke Polsek Pesanggrahan.

Meski awalnya diminta menunggu 1x24 jam, keesokan harinya ia langsung diarahkan ke Polres Jakarta Selatan.

Laporannya teregistrasi dengan nomor LP/1186/B/III/2025/PMJ/Res Jaksel.

Upaya pencarian pun dimulai.

Polisi memeriksa sejumlah saksi, menelusuri rekaman CCTV di sekitar masjid dan jalan.

Namun tak ada satu pun petunjuk mengarah pada keberadaan Alvaro.

"Untuk CCTV di sini enggak ada CCTV. Di masjid itu CCTV-nya mati, rusak. Di jalan enggak. Ada satu, di atas."

"Setelah dicek juga enggak ada yang lewat membawa anak kecil," ucapnya.

Diketahui, Alvaro merupakan anak dari pernikahan Arum Indah dan Agus Nugroho.

Saat ini, Arum sedang bekerja di Malaysia, sedangkan Agus tengah mendekam di Lapas Cipinang atas kasus narkoba.

Pasangan tersebut kini telah berpisah.

Pihak keluarga pun telah berusaha mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro, namun mereka sudah pindah.

"Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah."

"Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya," ujar dia.

Polisi sempat membawa seorang kerabat dari pihak ayah ke Jakarta untuk dimintai keterangan.

Namun identitasnya tak cocok dengan pria yang sempat datang ke masjid.

"(Polisi) bahkan sampai (membawa) suami dari adik bapaknya Alvaro."

"Dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbot, ternyata yang datang bukan itu," tegas dia.

Kakek Alvaro Kiano Nugroho (6), Tugimin (71), saat ditemui di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
Kakek Alvaro Kiano Nugroho (6), Tugimin (71), saat ditemui di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Di usia senjanya, Tugimin seharusnya bisa menikmati hari-hari dengan tenang.

Namun sejak 47 hari lalu, hidupnya berubah jadi deretan pencarian tanpa ujung.

Meski sang ibu bekerja jauh di Malaysia, suara tangis dan doa dari seberang menjadi bahan bakar semangat keluarga.

Arum hanya bisa berharap dari kejauhan, menanti kabar bahwa anaknya bisa kembali ke pelukannya.

Dengan harapan yang kian tipis tapi tak pernah padam, pencarian diperluas hingga keluar Jakarta.

Tugimin melintasi jalanan Tangerang Selatan hingga Bekasi.

Setiap informasi yang masuk, sekecil apapun, dikejar tanpa ragu.

"Ada petunjuk di Terminal Tanjung Priok, ada di Cengkareng. Ya kami cari ke Cengkareng. Tapi ternyata enggak ada," kata dia.

"Terakhir katanya di dekat Bandara Pondok Cabe. Kami cari, kami ubek dari 15.00 WIB hingga 18.00 WIB, juga enggak ada. Akhirnya saya pulang," papar Tugimin.

Kini, yang tersisa hanyalah harapan dan doa.

Tugimin, dengan raut wajah yang lelah namun tetap menyimpan keteguhan, terus menanti kabar cucunya.

"Saya masih mengharapkan agar cucu saya ini bisa kembali ke rumah, kumpul dengan keluarga. Saya minta bantuan dan doa," kata dia.

Tugimin selalu menunggu Kiano di teras rumah.

Hampir setiap sore menjelang magrib, ia masih menoleh ke arah jalan, berharap cucu kesayangannya, Alvaro Kiano Nugroho, pulang membawa senyum kecil seperti biasa.

Harapan itu masih dibayangkan Tugimin.

"Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah," kata Tugimin saat ditemui di kediamannya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).

Sebagai informasi, Alvaro memiliki kulit sawo matang dan potongan rambut cepak.

Siapa pun yang melihat atau mengetahui keberadaannya, dimohon menghubungi nomor 0812-1923-0694.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.