TRIBUNMANADO.CO.ID - Dokter Berebut Kursi Sekda di Sulut, Jusnan Mokoginta dan Steaven Dandel Muncul ke Permukaan
Persaingan memperebutkan kursi Sekretaris Daerah (Sekda) definitif di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara (Sulut) tengah berlangsung sengit.
Di antara banyak nama yang muncul, sejumlah figur berlatar belakang dokter mulai mencuri perhatian, mencerminkan dinamika baru dalam dunia birokrasi daerah.
Salah satu nama yang mencuat dalam bursa calon Sekretaris Provinsi Sulut adalah dr. Jusnan Mokoginta.
Sosok yang kini dijagokan untuk mengisi posisi Sekprov Sulut definitif ini memiliki rekam jejak panjang di dunia kesehatan dan pemerintahan.
Saat ini, jabatan Sekprov masih diisi oleh Tahlis Gallang sebagai Pelaksana Harian (Plh).
Jusnan Mokoginta lahir di Kotamobagu pada 5 November 1967, dari pasangan almarhum J.C. Mokoginta dan almarhumah L.C. Pontoh.
Ia menikah dengan drg. Frilia Mokoagow, dan bersama sang istri, mereka dikaruniai empat anak: Farah Syafira, Ario Gardamong, Jusril Calisto, dan Ahmad Abizzard Mokoginta.
Mengenyam pendidikan dasar hingga menengah di Kotamobagu, Jusnan kemudian melanjutkan studi kedokteran di Universitas Sam Ratulangi.
Tak berhenti di situ, ia menempuh pendidikan lanjutan dan meraih gelar Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) dari Universitas Indonesia.
Kariernya di bidang pemerintahan pun tak kalah mengesankan. Ia pernah menjabat Direktur Utama RSUD Namlea di Pulau Buru, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Pada tahun 2024, ia dipercaya mengemban tugas sebagai Penjabat Bupati Bolaang Mongondow.
Sementara itu, di Kota Manado, sosok dr. Steaven Dandel juga mencuat sebagai kandidat kuat Sekda Kota Manado.
Namanya semakin diperhitungkan setelah dipercaya menjabat Penjabat Sekda Manado saat ini.
Dandel dikenal publik sejak masa pandemi Covid-19, ketika ia tampil sebagai Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut.
Pada saat itu, ia menjabat Kabid P2P di Dinas Kesehatan Provinsi.
Gayanya yang komunikatif, informatif, dan cerdas membuatnya cepat dikenal luas.
Dari sana, kariernya melesat. Ia kemudian dipercaya memimpin Dinas Kesehatan Kota Manado, sebelum akhirnya menduduki kursi Sekda.
Tak hanya berdedikasi di pemerintahan, Dandel juga aktif dalam pelayanan gereja.
Ia menjabat sebagai Wakil Ketua BPMJ GMIM Yarden Dendengan Luar, menunjukkan komitmennya pada pelayanan spiritual dan sosial.
Salah satu tugas pentingnya sebagai Penjabat Sekda adalah memimpin jajaran Pemerintah Kota Manado dalam pembahasan LKPJ bersama DPRD Manado sebuah tanggung jawab yang berhasil ia tuntaskan dengan baik.
Potensi Jusnan Mokoginta menjabat Sekprov Sulut kian kuat.
Pasalnya, Gubernur Yulius Selvanus Komaling beberapa kali mengisyaratkan bahwa posisi Sekda akan dipercayakan kepada putra daerah dari Bolaang Mongondw Raya (BMR).
Kedekatan Jusnan dengan Yulius semakin memperkuat peluangnya.
Loyalitasnya terhadap kepemimpinan Gubernur Sulut tidak diragukan.
Selain itu, rekam jejaknya di birokrasi membuktikan kapasitasnya.
Saat memegang amanah sebagai Penjabat Bupati Bolaang Mongondow, Ayah empat anak ini dikenal tegas dalam menegakkan kedisiplinan.
Ia juga menunjukkan berbagai terobosan kreatif dalam menjalankan pemerintahan.
Sebelum itu, ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah di Kabupaten Bolmut, serta mengemban sejumlah jabatan penting lainnya.
Jusnan bukan hanya kuat di pengalaman, tapi juga di latar belakang pendidikan.
Pria kelahiran Kotamobagu, 5 November 1967 ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Tak berhenti di sana, ia menempuh pendidikan magister di Universitas Indonesia dan meraih gelar Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS), serta dikenal sebagai salah satu lulusan terbaik.
Riwayat kariernya panjang: dari Direktur Utama RSUD Namlea di Pulau Buru, Kepala Dinas Kesehatan Boltim, hingga menjadi Penjabat Bupati Bolmong pada 2024. Semua itu dilalui dengan reputasi positif.
Steaven awalnya menjabat pelaksana harian Sekda Manado menggantikan Micler Lakat yang pensiun.
Dandel akan menjabat selama tiga bulan ke depan sebelum ditentukan Sekda definitif.
Namun kuat dugaan, dirinyalah yang akhirnya bakal dipercayakan jabtan definitif itu.
Meski terbilang muda, karier Dandel di Pemkot Manado terbilang moncer.
Di tahun 2013 hingga 2017, Dandel dipercayakan mengemban tugas jabatan fungsional tertentu dokter madya di Dinas Kesehatan Daerah Sulut.
Dari sana, ia menanjak dan menduduki jabatan sebagai Kabid P2P Dinas Kesehatan Daerah Sulut.
Pada masa inilah, namanya kian ngetop.
Pasalnya, ia menadi Jubir Covid 19.
Informasi terupdate tentang perkembangan dan penanganan kesehatan terkait Covid-19 semuanya melalui Dandel.
Tahun 2022, Dandel ditarik ke Manado dan dipercayakan menjabat sebagai Kadis Kesehatan.
Selanjutnya, kemampuan dan loyalitasnya mengantar Dandel menjabat pelaksana harian Sekda Manado.
Jika menengok latar pendidikan, Dandel terbilang mumpuni.
Ia lulusan S2 di Vrije University International Course on Health Development Amsterdam, Belanda pada 2010 - 2011.
Sebelumnya ia menyelesaikan SI Fakultas Kedokteran Unsrat.
Dandel adalah lulusan SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Manado.
Ia tamatan SD Kristen Tabita, Manado.
Pendidikan pelatihan yang ia jalani adalah pelatihan kepemimpinan tingkat III, pelatihan kepemimpinan nasional dan pendidikan reguler Lemhannas RI.
Bukan hanya di pekerjaan. Dandel pun giat melayani di gereja.
Ia menjabat Wakil Ketua BPMJ Gereja GMIM Yarden Dendal.
-
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini