Sukses jadi pameran kemaritiman terbesar di tanah air, Sea Indonesia kembali digelar tahun ini
GH News April 24, 2025 05:07 PM
Jakarta (ANTARA) – Setelah sukses menggelar pameran kemaritiman terlengkap dan terbesar pertama di Indonesia pada tahun 2023 lalu, kini Sea Indonesia kembali hadir di tahun 2025 ini.

Sea Indonesia 2025 adalah kegiatan pameran dan seminar (exhibition & conference) yang diselenggarakan untuk menjadi tempat bertemunya para pengusaha kemantiman Indonesia dan dunia serta yang rutin diselenggarakan setiap dua tahun.
Dengan tagline "SEA INDONESIA 2025; Maritime One Stop Shop (MOSS), The Most Exclusive Maritime Exhibition & Conference", pameran ini akan diselenggarakan di Hall 81-82 Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta pada tanggal 14-16 Mel 2025.
Pameran tersebut menghadirkan lebih dari 150 exhibitor (peserta pameran), baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang telah memastikan berpartisipasi dan akan memamerkan beragam produk, karya, serta layanan unggulan mereka kepada para pengunjung.
Para exhibitor tersebut merupakan bagian penting dari Marttime Ecosystem yang terdiri dari Perusahaan Pelayaran, Shipyard, Lawfirm, Fleet Management, Financial & Banking Institution, Port and Marine Services, P&I Club, Consultants, Inspection Agencies Classification Societies, Ship Management, Insurance Company, Trade Association Ship Engine & Component Manufacturers, Shipbuilders & Designers, Equipment Suppliers. Ship Chandler, Information & Technology, Terminal Operators, Marine Engineering Equipment Marine Technology & Service Provider dan Educational Marine Institutions serta Maritime Tourism.
Para exhibitor Sea Indonesia dari luar negeri berasal dari pelaku usaha dan industri dari negara-negara di Asia, Eropa, dan Amerika seperti China, Jepang, Singapura, Belanda, Denmark, Jerman, Norwegia, serta Amerika Serikat.
Japan Ship Machinery and Equipment Association (JSMEA) akan mengisi Japan Paviliun sebagai peserta pameran. JSMEA juga akan mengisi sesi seminar, dengan mempresentasikan beragam topic dari para anggotanya untuk memberikan kesempatan yang lebih besar dalam bertukar informasi terbaru, melakukan diskusi secara langsung, dan berjejaring.
Saat ini JSMEA memiliki lebih dari 244 anggota korporat reguler dan 75 organisasi anggota pendukung dengan kegiatan antara lain riset terkait administrasi bisnis dan teknologi di Industri permesinan kapal serta kegiatan yang bersifat mempromosikan produk industri permesinan kapal ke pasar internasional.
Selain Japan Pavilion, Sea Indonesia juga menghadirkan China Pavillion sebagai peserta pameran. Beragam perusahaan dari Negeri Tiral Bambu tergabung dalam pavilion ini, antara lain perusahaan yang bergerak pada bidang desain kapal, pembangunan kapal, teknologi maritim, sistem navigasi, otomatisasi, serta peralatan keselamatan.
Sea Indonesia didukung oleh 4 (empat) asosiasi yaitu Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI), Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) dan Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA).
Selain itu beberapa institusi/lembaga pendidikan dan pelatihan turut berpartisipasi sebagai peserta pameran, antara lain Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Azureus Offshore Training, serta Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Perhubungan Laut yang membawahi 14 sekolah kedinasan di bidang transportasi laut.
Adapun pembicara pada Sea Indonesia Conference merupakan para ahli, praktisi, serta pemangku kepentingan di bidang maritim, baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya Bank Mandiri, Hempel A/A, MAN Energy Solutions, Rina South Asia Pacific, Rina Digital Solutions, Sinarmas LDA Maritime, SHELL, Zichal Power Co. Ltd, JSMEA, Class NK Indonesia, China Classification Society, Blue Coolant Indonesia, Vecom Marine BV, Skyreach, Jotun Indonesia, Universitas Indonesia, dan PPSDM Perhubungan Laut.
Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan Johnson W. Sutjipto selaku event organizer mengatakan pameran Sea Indonesia menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi pelaku usaha kemaritiman Indonesia guna membangun kolaborasi dan kerja sama dengan perusahaan kemaritiman global.
Selama tiga hari, para exhibitor dan visitor dapat saling bertukar pandangan dan informasi serta dapat melakukan kerja sama bisnis dan investasi.
"Event ini menyediakan segala yang diperlukan untuk mendukung terwujudnya kerja sama bisnis dan investasi," ujar Johnson.
Johnson menambahkan bahwa acara ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia sehingga perlu terus menyalakan semangat maritim Indonesia. Selain itu, recovery ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik menuju pertumbuhan 8 persen dalam lima tahun ke depan sehingga membutuhkan konektivitas antar pulau dan antar negara yang andal.
Pelaksanaan event ini juga bertepatan dengan 20 tahun implementasi asas cabotage di Indonesia sesuai dengan Instruksi Presiden No. 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional.
"Event ini adalah wujud dukungan masyarakat maritime indonesia terhadap program pemberdayaan Industri maritim Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," ungkap Johnson.
Komisaris PT Kshatriya Piningit Kamulyan Siana A. Surya menjelaskan tujuan event ini adalah untuk memfasilitasi berkumpulnya para pemangku kepentingan kemaritiman Indonesia dan luar negeri, termasuk para pemilik kapal, galangan dan professional, penyedia peralatan kapal, dan sebagainya.
"Event Ini juga menjadi ajang untuk menjalin koneksi dan jaringan bisnis baru, membuka pintu kemungkinan-kemungkinan kerja sama baru dan beragam peluang usaha di bidang bisnis dan investasi," kata Siana.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.