Bupati Malang Siap Bantu Rp 10 Miliar untuk Penelitian Bibit Tebu Baru, Demi Panen 200 Ton/Hektare
Dyan Rekohadi April 24, 2025 10:08 PM

SURYAMALANG.COM, MALANG - Bupati Malang, Sanusi menyatakan siap mendukung dana penelitian bibit tebu baru hingga Rp 10 miliar.

Sanusi menyebut siap untuk menyisihkan anggaran dari APBD sebanyak Rp 10 miliar untuk penelitian bibit tebu demi meningkatkan produktivitas tebu.

Janji dana penelitian miliaran rupiah dari orang nomor satu di Kabupaten Malang itu disampikan dalam kunjungan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pembukaan Musim Giling PT Pabrik Gula (PG) Rajawali I, Kamis (24/4/2025).

Dalam acara itu Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, kesejahteraan petani menjadi kunci utama dalam meningkatkan produktivitas tebu. 

Hal ini dilakukan dalam muwujudkan swasembada gula nasional.

Arief menyampaikan bahwa produktivitas tebu di Indonesia rata-rata sebanyak 120-150 ton/hektare sekali panen. 

Sementara di luar negeri bisa mencapai 200 ton/hektare.

"Pak Bupati Malang tadi menyampaikan, orang tua beliau dulu bisa mencapai 200-250 ton/hektare. Nah ini kita harus bisa mengembalikan di angka tersebut," ujarnya.

Upaya untuk meningkatkan produktivitas tebu diperlukan kolaborasi pentahelix antara akademisi, pebisnis, BUMN, pemerintahan, komunitas petani tebu, serta media.

Kemudian ia menyebutkan yang paling penting adalah kesejahteraan petani.

"Swasembada gula itu bisa terjadi jika mensejahterakan petani. Supaya petani sejahtera itu berarti kita harus perbaiki mulai dari lahannya dikembalikan ke unsur hara. Kemudian lainnya ita seperti bibit, pupuk, air juga perlu diperhatikan. Terutama bibit itu kita perlu varietas baru," bebernya.

Ia menyampaikan varietas bibit tebu baru perlu diciptakan yang telah disesuaikan dengan kondisi alam saat ini.

Jika menggunakan varietas lama nantinya produktivitas tidak bisa meningkat.

Upaya menciptakan bibit tebu varietas baru, disampaikannya bahwa Bupati Malang, Sanusi siap untuk menyisihkan anggaran dari APBD sebanyak Rp 10 miliar untuk penelitian.

Selain itu, untuk mensejahterakan petani, Arief menambahkan bahwa pemerintah telah mengurangi impor gula.

Dengan adanya pengurangan ini, maka penyerapan tebu ke petani dari pabrik semakin meningkat.

"Dulu kita bicara PG Krebet Baru tebu yang diserap dari petani sebanyak 100 ribu ton sekali serap. Sekarang sudah meningkat 130 ribu ton," tambahnya.

Secara terpisah, Bupati Malang, Sanusi siap mendukung swasembada tebu.

Ia pun menyampaikan ingin membawa kembali porduktivitas tebu yang mencapai 200 ton/hektare seperti dulu.

Bahkan dirinya siap membiayai pembuatan varietas bibit baru di Kabupaten Malang menggunakan APBD yang dialokasikan sebanyak Rp 10 miliar.

"Nanti Kepala Dinas Pertaninan dan Ketahanan Pangan akan mengawal pembuatan bibit baru. Apa pun itu untuk petani saya dukung," tandasnya.

Dengan kolaborasi ini, Sanusi berharap PT PG Rajawali I, termasuk PG Krebet Baru mampu menghasilkan kualitas tebu terbaik dengan tingkat rendemen yang tinggi. 

"Dengan kontribusi nyata daru masyarakat, daerag, dan negara produksi gula bisa meningkat," tukasnya. (isn)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.