TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur menghentikan penyelidikan kasus Kenzha Erza Walewangko (22), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang meninggal di area kampus pada Selasa (4/3/2025).
Kasus itu teregister dengan nomor LP/B/794/III/2025/SPKT/Polres Metro Jakarta Timur/Polda Metro Jaya tertanggal 5 Maret 2025 atas nama pelapor Roparulian Evander Ellia Napitupulu.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly mengatakan kasus kematian Kenzha Erza Walewangko tidak dapat ditingkatkan penyelidikannya ke tahap penyidikan karena tidak ditemukan unsur pidana.
"Untuk itu penyelidik akan menghentikan proses ini dan melengkapi administrasinya," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (24/4/2025).
Nicolas berujar penyelidikan dihentikan setelah petugas melakukan gelar perkara.
Gelar perkara dilaksanakan pada Selasa (15/4/2025) mengundang pihak eksternal bagian wassidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Propam Polda Metro Jaya, Itwasda Polda Metro Jaya, dan Bidkum Polda Metro Jaya
"Penyelidik menyajikan semua data dan fakta hasil penyelidikan berupa keterangan saksi-saksi, ahli pidana dan ahli kedokteran forensik, yang diperkuat dengan hasil autopsi oleh Rumah Sakit Polri," ujar Nicolas.
Beberapa saksi yang diperiksa dari mahasiswa hingga sekuriti menyebut Kenzha dengan posisi berdiri menggoyang-goyangkan besi pagar dengan kedua tangannya.
Besi pagar tersebut lepas hingga akhirnya mahasiswa Fisipol UKI itu terjatuh dan masuk ke selokan.
"Korban jatuh ke dalam selokan, korban tidak bisa berdiri lagi," tambah Kapolres.
Yang mengangkat korban dari selokan dua orang saksi sekuriti, yaitu WS dan AJW.
Mereka melihat langsung jaraknya kurang lebih 1,5 meter sampai 2 meter dari korban.
Sementara itu, dokter Forensik RS Polri Arfiani Ika Kusumawati menambahkan alkohol yang dikonsumsi oleh Kenzha menunjukkan dosis yang sangat tinggi di bagian lambung.
Adapun dosis alkohol di darah sangat rendah.
"Berarti korban tersebut mengonsumsi alkohol yang dalam jumlah besar, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran," paparnya.
Menurutnya, alkohol tersebut tidak menyebabkan meninggal, tettapi dia berperan penting dalam penurunan kesadaran.
"Pada saat saya koordinasi dengan penyidik ada adegan korban tersebut (jatuh ke selokan) dan posisi kepala di bawah," kata Arfiani.
Orang dengan kesadaran yang baik akan mudah bangun saat terjatuh.
Sementara itu, Kenzha, kata Arfiani, berada dalam pengaruh alkohol yang sangat besar dan sudah dalam kondisi lemas.