Sempat Mual hingga Pandangannya Terganggu, Begini Kondisi Terkini Raffi Ahmad usai Jatuh dari Sapi
Feryanto Hadi April 25, 2025 04:08 PM

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Presenter Raffi Ahmad mengalami cedera usai terjatuh dari seekor sapi berukuran jumbo.

Insiden Raffi Ahmad terjatuh dari sapi itu terjadi ketika utusan khusus presiden tersebut menjalani syuting untuk sebuah program televisi

Adapun lokasi syuting dilakukan di peternakan milik Irfan Hakim

Kejadian itu bermula ketika Raffi Ahmad menjalani syuting di lokasi peternakan di daerah Sukabumi, Jawa Barat

Raffi Ahmad menaiki sapi berukuran besar dengan berat sekitar 1 ton milik Irfan Hakim

 “Itu sapi tinggi banget, lebih tinggi dari kuda kayaknya, terus jatuh, antara kena batu atau kena apa gitu,” kata Raffi Ahmad dalam tayangan program FYP di Trans7, Selasa (22/4/2025).

Raffi menceritakan saat jatuh, ia sempat merasakan gejala fisik yang cukup mengkhawatirkan.

“Pas jatuh, mau bangun itu lihat orang kayak ada satu setengah, berbayang-bayang semua, habis itu langsung mual. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah mendingan,” ujar suami Nagita Slavina itu.

Insiden bermula ketika Irfan Hakim meniupkan sesuatu ke arah sapi yang sedang dinaiki Raffi. 

Tindakan tersebut membuat sapi merespons dengan gerakan tiba-tiba, hingga Raffi kehilangan keseimbangan dan terjatuh. 

Akibat insiden itu, Raffi mengalami memar dan nyeri di beberapa bagian tubuh, termasuk kepala.

Raffi Ahmad pun langsung menjalani pemeriksaan CT scan untuk memastikan kondisinya tidak serius.

Beruntung, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisi Raffi Ahmad masih dalam batas aman.

Ucapan dan Kelakuan Raffi Ahmad  Jadi Sorotan MUI

Ini sederet candaan Raffi Ahmad yang menjadi sorotan Majelis Ulama Indonesia/MUI. 

MUI mengungkapkan adanya dugaan pelanggaran dalam program Ramadan yang dipandu oleh Raffi Ahmad.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, ditemukan beberapa adegan yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai kesucian bulan Ramadan.

MUI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera memanggil pihak stasiun televisi terkait serta memberikan teguran kepada Raffi Ahmad, yang merupakan host utama dalam program tersebut.

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, mengungkapkan bahwa dalam beberapa episode program Ramadan di dua stasiun televisi, Raffi Ahmad kerap melontarkan ucapan serta melakukan aksi yang dinilai merendahkan martabat orang lain dan tidak mencerminkan semangat Ramadan.

"Beberapa tayangan memperlihatkan adanya penghinaan, candaan vulgar, serta aksi yang tidak pantas di bulan suci Ramadan," ujar Masduki dalam keterangannya, Senin (24/3/2025) mengutip Tribunnews.

Sebagai figur publik yang memiliki pengaruh besar, bahkan kini berstatus sebagai Utusan Khusus Presiden di bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, MUI menilai Raffi Ahmad harus lebih berhati-hati dalam bertindak.

Joget Erotis hingga Lelucon Tak Pantas

Salah satu contoh pelanggaran yang menjadi sorotan adalah saat seorang talent bernama Fanny tampil dengan pakaian ketat dan berjoget erotis di salah satu acara Ramadan.

Selain itu, Raffi Ahmad juga melontarkan pernyataan yang kontroversial seperti,

"Kalau basah mau diapain?" serta eksploitasi status janda dengan ucapan "Janda semakin di depan."

Tak hanya itu, kekerasan fisik juga sempat terjadi dalam acara tersebut.

Pada 3 Maret 2025, Raffi tertangkap kamera membanting rekannya, Anwar, di atas panggung. '

Lalu, pada 10 Maret 2025, ia memasukkan tisu bekas yang telah digunakan untuk mengelap wajah Ivan Gunawan dan Anwar ke dalam mulut talent lain, Maxim.

MUI menegaskan bahwa media penyiaran memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesucian bulan Ramadan dengan menghadirkan program yang lebih mendidik dan berkualitas.

"Ramadan adalah bulan suci yang harus dihormati. Media penyiaran harus memiliki komitmen untuk menyajikan tayangan yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan norma masyarakat," tambah KH Masduki.

MUI berharap KPI dapat mengambil tindakan tegas untuk mencegah pelanggaran serupa terjadi di masa mendatang.

Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas tayangan Ramadan agar lebih beretika dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara itu, anggota Tim Pemantauan Ramadan MUI, Dr. Rida Hesti Ratnasari, mengingatkan bahwa pihaknya hanya berwenang memberikan catatan dan rekomendasi, sementara keputusan ada di tangan KPI.

"Kami berharap KPI bisa lebih tegas dalam memberikan teguran, termasuk kepada Raffi Ahmad, agar ada peningkatan kualitas program Ramadan ke depannya," pungkasnya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.