Letnan Jenderal Rusia Tewas Terkena Ledakan Bom Mobil, Tepat di Momen Kedatangan Utusan Khusus AS
Rahmadhani April 25, 2025 10:31 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Letnan Jenderal Rusia Yaroslav Moskalik tewas ketika sebuah bom mobil meledak di dekatnya.

Saat itu  ia berjalan melewati Balashikha, sebuah kota di luar ibu kota, Moskow, Rusia.

Moskalik adalah wakil kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.

Kantor berita Rusia TASS melaporkan ia adalah perwakilan kementerian pertahanan dalam berbagai proses negosiasi dengan Ukraina.

Svetlana Petrenko, Juru Bicara Komite Pemerintah Rusia, mengonfirmasi bahwa Yaroslav Moskalik ada di dalam kendaraan tersebut ketika ledakan terjadi.

"Alat peledak itu memiliki kekuatan yang setara dengan lebih dari 300 gram TNT," kata Petrenko kepada wartawan di Moskow.

Serangan itu terjadi saat Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff tiba di Moskow untuk berdiskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin soal perdamaian di tengah perang dengan Ukraina.

Serangan yang terus-menerus menghantam kawasan permukiman dan pengeboman seperti ini—meskipun pelakunya sejauh ini belum diketahui—mengancam negosiasi perdamaian Rusia dan Ukraina.

Hal yang Perlu Diketahui

Alat peledak rakitan yang menewaskan Moskalik  berisi serpihan, kata pihak berwenang kepada TASS.

Selain itu  ada tabung gas di dalam kendaraan yang menjadi bahan bakar ledakan.

Mobil itu berada di luar unit perumahan.

Rekaman video yang dibagikan dari lokasi kejadian memperlihatkan mobil yang terbakar dan jasad seorang pria di tengah kerusakan akibat hangus.

Satu rekaman video memperlihatkan momen ledakan.

Pada 17 Desember 2024 lalu, seorang jenderal Rusia lainnya yakni Letnan Jenderal Igor Kirillov juga meninggal akibat ledakan bom.

Bom itu disembunyikan di skuter listrik yang diparkir di luar gedung apartemennya.

Ledakan terjadi saat ia berangkat ke kantornya.

Pihak berwenang Rusia menyalahkan Ukraina atas terbunuhnya Kirillov saat itu.

Kirillov adalah kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Biologi, dan Kimia Rusia.

Ini adalah  pasukan khusus yang bertugas melindungi militer dari penggunaan senjata nuklir, kimia, atau biologi.

Asisten Kirillov juga tewas dalam serangan itu.

Apa Kata Orang

Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan kepada wartawan: "Kami telah mengeluarkan proposal yang sangat jelas kepada Rusia dan Ukraina, dan sekarang saatnya bagi mereka untuk mengatakan ya, atau bagi Amerika Serikat untuk meninggalkan proses ini.

"Kami telah terlibat dalam sejumlah besar diplomasi dan kerja lapangan. Kami benar-benar telah mencoba memahami berbagai hal dari sudut pandang Ukraina dan Rusia dan saya pikir kami telah menyusun proposal yang sangat adil."

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.