Konsumsi makanan olahan perlu dibatasi karena efek sampingnya membahayakan. Untuk memulainya, coba hindari 3 jenis makanan ini.
Mengonsumsi makanan olahan memang lebih praktis, enak, dan harganya terjangkau. Namun, bukan menjadi pilihan terbaik.
Semakin banyak penelitian mengaitkan seringnya makan makanan olahan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe-2.
Meskipun begitu, menurut Valerie Sullivan, PhD, MHS, RDN, banyak juga makanan olahan yang sebenarnya mengandung nutrisi penting. Karenanya ada keraguan untuk membuat rekomendasi menyeluruh terhadap konsumsi semua makanan olahan.
Namun, tetap ada bukti konsisten bahwa konsumsi makanan olahan tertentu berakibat buruk untuk kesehatan. Para ahli pun telah mengungkap kelompok makanan olahan yang diprioritaskan untuk dihindari.
Melansir health.com (10/01/2025), berikut 3 jenis bahan makanan dan minuman olahan:
![]() |
Mingyang Song, ScD mengungkap jika konsumsi daging olahan telah dikaitkan dengan penyebab utama kematian.
Meskipun mengandung protein dan zat besi, tetapi daging ini disebut minim nutrisi secara keseluruhan. Pasalnya daging ini mengandung natrium dan lemak jenuh sangat tinggi.
Makanan ini juga paling konsisten dikaitkan dengan masalah kardiovaskular. Bahkan, daging olahan, seperti sosis, bacon, atau ham dianggap karsinogen (zat atau senyawa yang berpotensi menyebabkan kanker) oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.
Sebagai gantinya, bisa beralih ke daging atau unggas lebih sehat, seperti ayam, ikan, dan daging merah tanpa lemak.
Jika belum bisa menghindari sepenuhnya, cobalah untuk gunakan sedikit daging olahan sebagai penambah rasa. Jangan jadikan sebagai menu utama.
![]() |
Para ahli juga telah menganjurkan untuk mengurangi minuman manis mengandung gula.
Minuman-minuman seperti soda, teh manis, minuman berenergi dapat menambah berat badan, obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme lainnya.
Ahli Liebman juga mencatat kontribusinya yang terkadang dikaitkan dengan kerusakan gigi.
Para ahli merekomendasikan untuk minum air putih saja. Jika tidak suka dengan air putih biasa, disarankan untuk mencampur dengan buah atau rempah.
![]() |
Makanan yang digoreng di restoran cepat saji umumnya tinggi lemak dan garam. Konsumsinya tidak akan memberikan manfaat bagi tubuh.
Menurut ahli Valerie Sullivan, proses menggoreng dengan banyak minyak dapat menimbulkan zat-zat berpotensi menyebabkan kanker.
Ahli Valerie menyarankan untuk menghindari makanan-makanan yang digoreng, seperti kentang goreng keripik kemasan, donat, dan nugget daging.
Jika masih ingin cita rasa yang kaya, pertimbangkan untuk mengganti metode memasaknya. Ganti metode menggoreng dengan memanggang. Misalnya membuat kentang panggang atau ayam panggang yang lebih sehat.