Reses Ketua Komisi A DPRD Bontang, Mahasiswa Pertanyakan Soal Tahapan Seleksi Pelatihan dan Workshop Disnaker
GH News April 26, 2025 08:17 PM

TIMESINDONESIA, BONTANG – dir="ltr">Sejumlah mahasiswa dan mahasiswi memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan beragam aspirasi, mulai dari pelatihan, workshop, hingga permohonan pendidikan gratis. Hal itu disampaikan dalam kegiatan reses Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto, yang digelar di Cafe Keluar Main, Rabu (24/4/2025) malam.

Salah satunya, Hermansyah dari Pengurus Pusat HMB mengatakan keluhannya terhadap kegiatan pelatihan dan workshop yang sering digelar olah Disnaker Kota Bontang. Ia menanyakan transparansi prosedur tahapan seleksi tertulis tersebut.

"Salah satu contoh kasus seleksi pelatihan operator K3 yang diselenggarakan Disnaker, dengan kuota diterima 25 orang dari kegiatan ini, dengan jumlah peserta yang mengikuti proses seleksi ada sekitar 230 orang. Nah pada saat pengumuman lulus, hanya ada nama yang ditampilkan dan keterangan lolos di papan pengumuman, hal ini kami rasa tidak adanya transparansi dalam penilaian tes tertulis," katanya.

Kemudian ia menyebutkan metode tes tertulis yang dilakukan saat ini tidak relevan. Menurutnya, metode tes tulis yang digunakan Disnaker Kota Bontang ialah pengisian lembar kertas jawaban pilihan ganda.

"Nah, metode ini juga, yang jadi pertanyaan kami. Karena ujian tertulis dilaksanakan dengan metode pengisian soal lembar jawaban kertas sudah kuno, sedangkan saat ini metode tes tertulis hampir rata-rata menggunakan metode CAT (Computer Assisted Test). Kalau tes CAT kan, nilai peserta langsung ditampilkan. Sedangkan sebaliknya, tes dengan pengisian lembar jawaban kertas itu penilaian tidak langsung dan perlu waktu dalam penilaian," tuturnya.

Lebih lanjut Herman katakan, ia meminta agar pelaksanaan tes tertulis setiap pelatihan atau workshop, dilaksanakan dengan metode tes CAT. Hal ini agar meminimalisir kecurangan atau permainan nilai di dalamnya.

"Apalagi kegiatan pelatihan dan workshop ini, merupakan program Pemkot Bontang. Kita minta transparansinya jangan sampai ada peluang permainan nilai pada tahapan seleksi tertulis," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Pujiono Sekretaris Disnaker Kota Bontang mengatakan bahwa pihaknya masih minim sarana dan prasarana komputer dalam tahapan pelaksanaan tes tertulis pada kegiatan tersebut. Akan tetapi pihaknya akan mencoba untuk melakukan perbaikan.

"Kami sendiri masih terkendala pada sarana dan prasarana seperti perangkat komputer dalam pelaksanaan tes tertulis. Akan tetapi kami tampung dulu saran teman-teman. Kami akan usahakan selalu melakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua masyarakat kota Bontang," tutupnya.

Diketahui kegiatan reses tersebut dihadiri sekitar 100 mahasiswa dari perwakilan Organisasi Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB) dan Pemuda Kota Bontang. Turut hadir Jayadi Pulung (Kabag Kesra) sebagai narasumber lainnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.