Sri Mulyani Klaim Rupiah Bergerak Stabil Sesuai Fundamental Ekonomi
kumparanBISNIS April 27, 2025 07:20 AM
Di tengah ketidakpastian global, nilai tukar rupiah tetap terkendali didukung oleh langkah stabilisasi yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Pada 27 Maret 2025, rupiah tercatat sebesar Rp 16.560 per Dolar AS, menguat 0,12 persen dibandingkan posisi pada Februari 2025.
“Tekanan terhadap rupiah terjadi di pasar offshore NDF (non-deliverable forward) pada saat Indonesia mengalami libur panjang, sehingga pasar domestik dalam rangka ini tidak buka namun yang buka di pasar offshore,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Kamis (24/4).
Sejak tekanan imbas libur panjang tersebut, BI melakukan intervensi secara berkelanjutan di pasar offshore NDF, khususnya di kawasan Asia, Eropa, dan New York, untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.
Perbesar
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengahdiri cara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Foto: @SekretariatPresiden
Sebelumnya, pada 8 April 2025, saat pasar domestik kembali dibuka setelah libur panjang, nilai tukar rupiah tercatat di level Rp 16.865 per dolar AS. Namun pada 22 April, rupiah menunjukkan pergerakan yang stabil dan tetap berada dalam kisaran wajar di angka Rp 16.855 per dolar AS.
“Pergerakan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional lainnya dalam kisaran sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia dan perekonomian,” terang Sri Mulyani.
Ke depan, nilai tukar rupiah diproyeksikan stabil dengan dukungan komitmen Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas kurs, mengendalikan inflasi pada level rendah, serta mempertahankan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap solid.