TRIBUNMANADO.CO.ID - Upus Ni Mama, renungan ibadah Wanita Kaum Ibu (W/KI) GMIM dalam sepekan mulai 27 April - 3 Mei 2025.
Pembacaan alkitab terdapat pada Roma 6:1-4.
Tema perenungan adalah Jika Mati dan Bangkit dengan Kristus, Kita Akan Hidup.
Khotbah :
Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Baru satu minggu kita merayakan Paskah, hari kebangkitan Yesus Kristus. Paskah mengingatkan kita bahwa Yesus telah
mengalahkan maut dan bangkit dari kubur.
Namun, Paskah bukan hanya peristiwa sejarah yang dirayakan setahun sekali. Paskah adalah fondasi kehidupan orang percaya, memberikan keyakinan bahwa tantangan dan pergumulan hidup tidak perlu ditakuti.
Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, setiap orang yang percaya diundang untuk mati terhadap dosa dan bangkit untuk hidup dalam kebenaran.
Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Rasul Paulus dalam Roma 6 mengajarkan bahwa ketika seseorang percaya kepada Tuhan Yesus, ia telah mati terhadap dosa.
Hal ini memberi arti bahwa kehidupan lama yang dikuasai oleh dosa sudah berakhir.
Sebelum mengenal Kristus, hidup seringkali dijalani menurut keinginan diri sendiri, terjebak dalam kebiasaan buruk, atau
terbelenggu oleh kesalahan masa lalu.
Tetapi, melalui kematian Yesus di kayu salib, setiap orang percaya dibebaskan dari kuasa dosa. Tidak hanya mati, orang percaya juga dibangkitkan bersama Kristus.
Kebangkitan-Nya adalah jaminan bahwa kehidupan baru pun dimungkinkan. Hidup yang baru ini adalah hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus, penuh dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, dan tujuan yang jelas.
Paulus juga mengingatkan untuk "memandang" diri mati terhadap dosa tetapi hidup bagi Allah.
Kata "memandang" di sini bukan sekadar berpura-pura, melainkan keputusan untuk hidup sesuai dengan kebenaran yang sudah diterima.
Hidup tidak lagi menghambakan diri kepada dosa, tetapi di dalam kasih karunia Allah yang memampukan kita untuk hidup kudus.
Selanjutnya Paulus menyebut tentang kasih karunia di mana kasih karunia bukanlah alasan untuk berbuat dosa, melainkan kekuatan untuk hidup benar.
Misalnya, ketika merasa marah atau kecewa, kasih karunia Allah menolong kita untuk mengendalikan diri.
Ketika merasa lelah dan ingin menyerah, kasih karunia Tuhan memberi penghiburan dan semangat baru.
Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Sebagai ibu-ibu, mungkin sering merasa lelah dengan rutinitas sehari-hari: mengurus anak, suami, pekerjaan rumah, dan banyak hal lainnya.
Tetapi, ingatlah bahwa dalam Kristus, hidup bukan sekadar rutinitas. Ada tujuan yang lebih besar, yaitu hidup bagi kemuliaan Allah.
Setiap tindakan kasih, kesabaran yang ditunjukkan, dan doa yang dipanjatkan, semua itu adalah bagian dari hidup baru di dalam Kristus.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak tantangan yang bisa menguji iman.
Bisa jadi dalam mendidik anak, ada rasa putus asa karena mereka sulit diatur.
Atau dalam hubungan rumah tangga, ada pertengkaran dan kesalahpahaman yang membuat hati terluka.
Namun, ingatlah bahwa kebangkitan Kristus memberikan harapan.
Dengan kuasa-Nya, kita dimampukan untuk hidup dalam kasih dan kesabaran.
Kristus yang bangkit dari kematian dari kematian sanggup mengubah keadaan dan memberikan kekuatan baru untuk menjalani hidup ini.
Sebagai ibu-ibu, sering ada situasi yang menguji kesabaran dan kasih. Kadang-kadang merasa tidak dihargai oleh Lluarga, atau merasa terbebani dengan banyaknya pekerjaan.
Namun, kita diingatkan bahwa hidup bukan lagi dalam kekuatan sendiri, melainkan dalam kasih karunia Tuhan.
Saat menjalani hidup dalam kasih karunia, kita akan memiliki hati yang lebih lembut, lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, dan lebih sabar dalam menghadapi tantangan.
Bagaimana menerapkan kebenaran ini dalam kehidupan sehari-hari? Kita bisa menerapkan langkah-Iangkah praktis ini: Berdoa dan Membaca Firman Tuhan. Setiap hari, sediakan waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab.
Ini akan menolong kita untuk selalu terhubung dengan Tuhan dan mendapatkan kekuatan dari-Nya.
Mengendalikan Diri. Dalam menghadapi situasi sulit, ingatlah bahwa kita sudah mati terhadap dosa.
Jangan mudah terbawa emosi, tetapi serahkan segala sesuatu kepada Tuhan.
Menunjukkan Kasih. Hidup baru dalam Kristus berarti hidup dalam kasih. Tunjukkan kasih kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekitar kita. Melakukan Kebaikan.
Sekecil apa pun tindakan kebaikan yang kita lakukan, Tuhan melihat dan menghargainya. Jadilah berkat bagi orang lain. Bersyukur dalam Segala Hal.
Apapun yang terjadi, tetaplah bersyukur. Percayalah bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan.
Hidup sebagai orang percaya bukan hanya tentang meninggalkan dosa, tetapi juga tentang menjalani hidup yang baru
dengan penuh pengharapan dan kasih.
Kita tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Biarlah kebangkitan Kristus menjadi semangat baru bagi ibu-ibu untuk terus berjalan dalam iman, menghadapi setiap tantangan dengan keberanian, dan menjadi terang
bagi keluarga serta lingkungan sekitar. Amin.
Pertanyaan untuk diskusi:
1. Apa yang ibu-ibu pahami tentang tema: Jika mati dan bangkit dengan Kristus, kita akan hidup, menurut Roma 6:1-14?
2. Bagaimana memaknai "mati terhadap dosa" dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi contoh hidup yang baru di dalam Kristus bagi keluarga? Langkah praktis apa yang bisa diambil?
Sumber: Komisi W/KI GMIM edisi April - Mei 2025