TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Perkembangan olahraga senam aerobik di Indonesia kian hari semakin menunjukkan tren positif, tak terkecuali di Kota Tasikmalaya.
Senam aerobik, yang pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Kenneth H. Cooper pada tahun 1960-an, kini tidak hanya menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat urban, namun juga telah menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan kebugaran di berbagai daerah, termasuk Tasikmalaya.
Di Kota Tasikmalaya, geliat senam aerobik mendapatkan wadah melalui berdirinya Asosiasi Instruktur Senam Aerobik & Fitness Indonesia (ASIAFI), yang kini menjadi motor penggerak utama dalam memasyarakatkan senam kebugaran.
Ketua ASIAFI Kota Tasikmalaya Kania Dewi saat memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia. Minggu (27/4/2025). (Foto: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Saat ditemui di acara Anniversary ASIAFI Kota Tasikmalaya ke-6 yang berlangsung meriah di pelataran Mall Transmart Rancabango, Bungursari, Kota Tasikmalaya, Ketua ASIAFI Kota Tasikmalaya, Kania Dewi, mengungkapkan bahwa perkembangan asosiasi ini sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
"Senam aerobik terus berkembang di Tasikmalaya. Berawal di tahun 2019, kami diminta oleh ASIAFI Pengurus Daerah dari Bandung untuk membentuk pengcab di Tasikmalaya, yang pada saat itu hanya memiliki 25 instruktur," ujar Kania Dewi.
Namun seiring berjalannya waktu, berkat kerja keras dan semangat para instruktur, saat ini jumlah anggota ASIAFI Kota Tasikmalaya sudah mencapai sekitar 150 orang. Capaian ini tak lepas dari kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah kota, organisasi kemasyarakatan, hingga dukungan kelembagaan di tingkat RT dan RW.
"ASIAFI harus berperan aktif dalam mempromosikan dan memasyarakatkan senam kebugaran di Indonesia, khususnya di Kota Tasikmalaya. Upaya kami termasuk menyosialisasikan kegiatan senam ini sampai ke tingkat RT/RW di 10 kecamatan," lanjut Kania.
Dalam rangka memperluas jangkauan dan dampak kegiatannya, ASIAFI Kota Tasikmalaya secara aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah, komunitas lokal, dan organisasi olahraga lainnya.
Menurut Kania, fokus utama ASIAFI adalah untuk memasyarakatkan olahraga senam kebugaran, meningkatkan kesehatan masyarakat melalui olahraga rutin serta meningkatkan kualitas hidup warga melalui gaya hidup sehat.
"Kami ingin senam bukan hanya menjadi aktivitas sesaat, tetapi menjadi bagian dari rutinitas masyarakat sehari-hari untuk menjaga kebugaran," tambahnya.
Keberhasilan ASIAFI dalam mengembangkan senam aerobik di Kota Tasikmalaya mendapat apresiasi luas, termasuk dari Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Tasikmalaya. Melalui perwakilannya, Yogi Hudaya, KORMI menyatakan komitmennya untuk terus mendukung aktivitas ASIAFI.
"ASIAFI adalah bagian penting dalam membangun budaya olahraga di masyarakat. Kami di KORMI akan terus mendukung segala upaya yang dilakukan ASIAFI demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," kata Yogi.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Tasikmalaya, Asep Endang Muhamad Syams. Ia menilai usia enam tahun ASIAFI bukanlah perjalanan yang singkat.
"ASIAFI telah berperan penting dalam perkembangan olahraga senam di Kota Tasikmalaya. Kami, baik secara pribadi maupun kelembagaan, siap mendukung program-program ASIAFI demi kemajuan olahraga senam di kota ini," tegas Asep Endang.
Di Kota Tasikmalaya sendiri, senam aerobik kini bukan hanya menjadi bagian dari rutinitas olahraga harian, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial antar warga melalui kegiatan-kegiatan senam massal yang kerap digelar di berbagai ruang publik. (*)