TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Inter Milan yang cosplay seperti klub medioker membuat Simone Inzaghi selaku pelatih merasa khawatir apalagi timnya akan bertemu Barcelona di leg pertama semifinal Liga Champions, Kamis (1/5/2025) mendatang.
Ya, Inzaghi layak merasa khawatir karena Inter Milan tampil jauh dari kata mengesankan dalam tiga laga terakhirnya.
Inter Milan yang sebelumnya tak terkalahkan dalam 13 laga terakhir di semua kompetisi, mendadak oleng.
Tim besutan Inzaghi secara mengejutkan kalah dalam tiga laga beruntun di momen paling vital musim ini.
Kekalahan beruntun Inter Milan dimulai saat Nerazzuri tumbang di kandang Bologna pada pekan 33 Liga Italia.
Kekalahan menyakitkan dari Bologna, Minggu (20/4/2025), tak hanya membuat tren unbeaten Inter Milan rusak.
Namun, kekalahan tersebut juga mengancam posisi Inter Milan selaku pemuncak yang musim ini dibayangi Napoli.
Inter Milan yang awalnya betah berada di puncak klasemen dibuat ketar-ketir oleh Napoli di jalur scudetto.
Benar saja, posisi Inter Milan akhirnya turun, tepat setelah kalah dari AS Roma, Minggu (27/4/2025) tadi malam.
Kekalahan dengan skor 0-1 dari AS Roma membuat posisi Inter Milan sebagai pemuncak direbut Napoli.
Bahkan, Inter Milan terancam ditinggal Napoli dengan jarak tiga poin, setelah tim tersebut menang atas Torino di pekan 34.
Dengan ketinggalan tiga poin, harapan Inter Milan mempertahankan gelar terancam ambyar, mengingat kompetisi Liga Italia tinggal menyisakan empat laga.
Fakta bahwa jadwal sisa yang dihadapi Inter Milan lebih sulit ketimbang Napoli, kian mengancam harapan Nerazzuri.
Lalu di Coppa Italia, peluang Inter Milan meraih juara sudah ambyar, setelah disingkirkan AC Milan di semifinal.
Kekalahan telak dengan skor 0-3 dari AC Milan pada leg kedua semifinal, Kamis (24/4/2025) mengakhiri perjuangan Inter Milan di Coppa Italia.
Inter Milan tersingkir dari semifinal Coppa Italia lantaran kalah agregat skor 1-4 dari AC Milan selaku rival sekota.
Tiga kekalahan beruntun tanpa bisa mencetak gol benar-benar menjadi hal yang tidak diinginkan Inzaghi selaku pelatih.
Inter Milan yang awalnya berkesempatan bisa memenangkan treble winners lagi, kini justru terancam hanya bisa menang double winners saja.
Bahkan, Inter Milan terancam hanya bisa memenangkan satu gelar bahkan gagal juara di satu kompetisi apapun, jika tidak segera bangkit.
Hal itulah yang membuat Inzaghi merasa pusing tujuh keliling, karena timnya mendadak bermain seperti tim medioker.
Tepat setelah laga melawan AS Roma yang berujung dengan kekalahan di Giuseppe Meazza, tadi malam.
Inzaghi menyampaikan komentarnya mengenai penampilan Inter Milan setelah kalah beruntun di masa kritisnya.
Pelatih asal Italia itu menyoroti momen buruknya permainan Inter Milan melawan AS Roma terutama di babak pertama.
"Kami harus bermain lebih baik sebagai sebuah tim," akui Inzaghi dilansir Sempre Inter.
"Kami memberi ruang terlalu banyak ke AS Roma, kami akhirnya kebobolan, padahal kami bisa bermain lebih baik, itulah sepak bola,"
"Kami tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada, kami kurang bagus mentalnya, kami harus bisa bangkit lagi," tambahnya.
Ditanya terkait kesiapan timnya melawan Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions, Inzaghi mengaku butuh segalanya untuk mengalahkan El Barca.
"Kami membutuhkan segalanya (melawan Barcelona), sekarang waktunya istirahat dan segera pulih,"
"Tidak tepat membicarakan apa yang seharusnya terjadi atau tidak, kami tahu seperti apa jadwal pertandingannya, masih ada sisa laga yang dimainkan,"
"Sekarang kami harus memikirkan laga berikutnya melawan Barcelona," tambahnya.
(Dwi Setiawan)