TRIBUN-MEDAN.com - Wanita muda berusia 23 tahun inisial WD ditemukan tewas mengenaskan di kosan Kampung Cibuntu, RT 3/RW 5, Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (27/4/2025).
Korban ditemukan tewas bersimbah darah. Tubuh korban mengalami luka sayatan.
Tak cuma itu, luka lebam akibat pukulan juga terdapat di jasad korban.
Sebelum ditemukan tewas, korban terlihat bersama pria masuk ke dalam kos untuk menginap.
Kejadian ini pertama kali diketahui tetangga.
Mamang Muslim, tetangga, mengungkapkan korban datang bersama pria pada Sabtu, (26/4/2025) malam.
"Itu ditemukan sama tetangga yang juga temannya sekitar pukul 15.30 WIB," ujar Seorang pekerja kebersihan kontrakan, Mamang Mislim (54) kepada Kompas.com di lokasi, Senin (28/4/2025).
Muslim mengemukakan, korban bukan penghuni tetap di kamar.
Wanita tersebut datang bersama seorang pria yang mengendarai sepeda motor bebek dan menginap semalam.
"Jadi korban sempat menginap," Muslim.
Sehari berikutnya, warga mencium kecurigaan lantaran korban dan pria tersebut tak kunjung keluar dari kamar Warga kemudian masuk dan menemukan korban sudah tak bernyawa, dengan tubuh penuh luka sayatan.
"Polisi datang dan langsung pasang garis polisi, jasad korban dibawa malamnya," kata Muslim.
Sementara itu, warga sekitar lainnya, Bahtiar (32), yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat cekcok dengan pria yang bersamanya.
"Ada yang melihat mereka cekcok di depan, jadi bisa jadi itu pemicu kejadian ini," ungkap Bahtiar.
Polisi yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi dan membawa jasad korban malam itu juga.
Hingga saat ini, identitas korban belum ditemukan, dan kasus ini sedang dalam penyelidikan Polsek Cikarang Barat serta Polres Metro Bekasi.
Warga setempat juga menyebut bahwa kamar kontrakan tersebut merupakan tempat transit, dengan banyak orang keluar masuk tanpa meninggalkan identitas.
Kasus ini masih diselidiki lebih lanjut untuk mengungkap siapa pelaku dan motif di balik pembunuhan sadis ini.
"Enggak ada Identitas sama sekali, warga juga enggak ada yang mengenali karena di sini banyak yang keluar masuk namanya tempat transit," kata Bahtiar.
Keterangan Polisi
Kapolsek Cikarang Barat AKP Tri Baskoro Bintang Wijaya mengatakan korban masuk kamar kos bersama laki-laki pada Sabtu (26/4/2025) malam.
Dia mengatakan kamar kos tersebut disewa harian oleh laki-laki tersebut.
"Korban datang bersama seorang laki-laki yang diduga sebagai pelaku check in pukul 20.30 WIB," kata Tri saat dimintai konfirmasi, Senin (28/4/2025).
Dia mengatakan WD ditemukan tewas pada Minggu (27/4/2025) sore. Dia menyebutkan mayat WD pertama kali ditemukan oleh DN yang hendak membersihkan kamar itu.
"Diketahui ditemukan korban di dalam kamar kos pada saat akan membersihkan kamar," kata Tri.
Tri mengatakan ada luka sayatan pada tubuh WD. Luka sayat tersebut berada di lengan dan leher korban.
"Ditemukan sayatan di lengan dan leher," ujar Tri.
Dia mengatakan jenazah korban akan diautopsi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Polisi masih mengidentifikasi pria yang datang bersama WD.
Kamar Transit
Lokasi penemuan jasad diketahui merupakan "kamar transit" yang tak seluruh penghuninya menetap di tempat tersebut.
Seorang warga bernama Bahtiar (32) menuturkan, banyak warga yang menempati kamar kontrakan hanya sekadar menyewa untuk beberapa saat.
"Enggak ada identitasnya sama sekali, warga juga enggak ada yang mengenali karena di sini (kontrakan) banyak yang keluar masuk, namanya tempat transit," kata Bahtiar di lokasi, Senin (28/4/2025).
Kamar transit ini milik seorang warga berinisial N yang tinggal tak jauh dari lokasi.
Sang pemilik saat ini dibawa petugas untuk dimintai keterangan.
Total terdapat 135 kamar transit dengan harga yang bervariasi.
Untuk kamar yang berada di lantai bawah, pemilik memasang harga Rp 650.000 per bulan.
Sementara kamar transit yang berada di lantas atap Rp 1,3 juta per bulan yang dilengkapi alat pendingin ruangan.
Untuk harga sewa per malam, pemilik mematok harga sekitar Rp 300.000.
"Kalau per malamnya Rp 300.000, banyak yang keluar masuk per malamnya," ujar seorang pekerja kebersihan kamar kontrakan, Mamang Mislim (54).
(*/tribun-medan.com)