Grid.id - Paus Fransiskus dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) lalu. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Italia.

Setelah pemakaman itu, Vatican News merilis penampakan makam Sri Paus. Dalam unggahan pada Minggu (27/4/2025), nampak makam itu sangatlah sederhana.

Makam itu berwarna putih dengan sebuah salib kecil di atasnya. Pada bagian atas, ada penutup makam dengan nama Fransiscus di atasnya.

Nampak sebuah bunga mawar putih diletakkan di sana. Tanpa tambahan apa-apa, makam itu nampak begitu sederhana.

Menurut Vatikan, makam itu bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Nampak foto terbaru menunjukkan banyaknya peziarah yang datang menegok makam Paus Fransiskus dengan dibatasi pagar pembatas dan penjagaan ketat.

Melansir dari Vatican News, makam Paus Fransiskus dibuat dari batu marmer khusus yang berhubungan dengan masa lalunya. Batu tersebut diambil dari salah satu wilayah Italia yakni Liguria.

Liguria merupakan kota kecil Cogorno, tempat di mana kakek buyut Paus Fransiskus berasal. Sang kakek buyut bernama Vincenzo Sivori.

Menurut catatan, Vincenzo bermigrasi dari Italia ke Argentina pada tahun 1800an. Ia kemudian berkeluarga di sana hingga memiliki cucu yakni Regina Maria Sivori, ibunda Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus cenderung menutup rapat tentang koneksinya dengan Liguria. Bahkan walikota Liguria yakni Enrica Sommariva terkejut ketika ia mendengar bahwa Paus meminta batu dari asal kota kakek buyutnya untuk digunakan sebagai makamnya kelak.

Bahkan, sepupu Paus yakni Angela Sivori yang masih tinggal di Cogorno kaget saat mengetahui dirinya adalah sepupu pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut. Angela dan putrinya, Cristina sempat mendapatkan telepon dari Buenos Aires, Argentina.

Dalam telepon itu, ia dan putrinya mendengar permintaan Paus Fransiskus tersebut. Ia pun mengatakan bahwa permintaan itu adalah kado terindah untuk keluarga mereka.

Sejalan dengan semangatnya untuk melayani dalam kasih, batu marmer tersebut disebut sebagai batu rakyat di Liguaria dan bukan batu mewah. Kini, batu marmer tersebut menghiasi momen terakhir Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Italia.