Diskusi Hangat May Day Bersama Dosen FH-UWG Malang dan IMM
GH News April 29, 2025 04:05 PM

TIMESINDONESIA, MALANG – Dr. Purnawan Dwikora Negara, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang (FH-UWG), hadir sebagai narasumber dalam Diskusi Publik May Day dan Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang diselenggarakan oleh Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik (HPKP) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang Raya.

Acara yang mengusung tema “Nasib Kaum Buruh dan Problematika Pendidikan di Bawah Bayang-bayang Kebijakan Pemerintah yang Tidak Pro-Rakyat” ini digelar di Mystic Cafe Merjosari, Malang, pada Senin malam (28/4/2025), dihadiri oleh perwakilan anggota komisariat IMM se-Malang Raya.

Diskusi ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman kader IMM mengenai isu-isu ketenagakerjaan dan pendidikan di Indonesia, meningkatkan kepekaan sosial politik mahasiswa, serta memperluas gerakan kolektif dalam menyikapi berbagai persoalan tersebut.

Diskusi-Hangat-May-Day.jpg

Dalam paparannya, Dr. Purnawan menekankan bahwa dalam dunia pendidikan tinggi, dosen merupakan bagian dari kelas pekerja yang tereksploitasi oleh sistem kapitalisme pendidikan. Ia menjelaskan, meskipun dosen memegang peran penting dalam membangun generasi masa depan, realitasnya mereka kerap menghadapi beban kerja berat, upah rendah, dan terancam kebebasan akademiknya.

"Sepanjang bukan pemilik kampus, berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dosen, terutama di sektor swasta, juga termasuk buruh," tegas Purnawan. Ia menilai pentingnya kesadaran kolektif di kalangan dosen untuk membentuk serikat sebagai upaya melindungi hak-hak mereka dari berbagai bentuk eksploitasi.

Lebih lanjut, Dr. Purnawan menyoroti perubahan peran perguruan tinggi dalam era kapitalisme neoliberal, di mana kampus semakin bergerak layaknya korporasi, mengejar prestasi berbasis komersialisasi dan publikasi angka semata. "Mutu riset kini lebih banyak diukur dari keberhasilan komersialisasi, bukan dari kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan," tambahnya.

Peserta-Diskusi.jpg

Acara diskusi ini juga menggarisbawahi problematika di sektor pendidikan, seperti kesejahteraan tenaga pendidik yang masih rendah, kurikulum yang kerap berganti, mahalnya biaya pendidikan, hingga persoalan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan yang belum terselesaikan.

Dalam sambutannya, Ketua Bidang HPKP IMM Malang Raya mengingatkan bahwa perjuangan pekerja, termasuk di sektor pendidikan, masih sangat relevan hingga kini. Gerakan May Day, menurutnya, bukan sekadar seremonial, tetapi lahir dari kesadaran dan perjuangan nyata kelas pekerja terhadap sistem kapitalisme.

Diskusi berlangsung interaktif hingga larut malam, memperkaya wawasan para peserta tentang pentingnya memperjuangkan keadilan di dunia ketenagakerjaan dan pendidikan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.