Pemerintah Rusia Mau Sita Aset yang Terkait World of Tanks Karena Dianggap Dukung Ukraina
Hasiolan Eko P Gultom April 30, 2025 06:35 PM

Pemerintah Rusia Mau Sita Aset yang Terkait World of Tanks Karena Dianggap Dukung Ukraina

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan pengembang permainan video game, World of Tanks Wargaming dan Lesta Games berpotensi disita sahamnya di perusahaan masing-masing oleh pemerintah Rusia, menurut laporan dari organisasi berita Rusia RIA dan RBC.

Wargaming merupakan pengembang game World of Tanks versi global , sementara Lesta bertanggung jawab atas pengembangan game itu versi Rusia yang terpisah.

Malik Khatazhaev, pimpinan Lesta Games, dan Viktor Kisly, pimpinan Wargaming, dilaporkan dituduh melakukan aktivitas ekstremis oleh Jaksa Agung Rusia karena dukungan Wargaming terhadap Ukraina, lapor RIA.

"Jaksa Agung Rusia berupaya menyita semua saham eksekutif di perusahaan mereka masing-masing," kata laporan engadget, dikutip Rabu (30/4/2025).

Dilansir situs tersebut, seorang juru bicara Wargaming mengirim pernyataan berikut:

"Wargaming melakukan penjualan strategis dari pasar Rusia dan Belarusia tiga tahun lalu. Perusahaan tersebut menjual bisnisnya di Rusia dan Belarusia kepada manajemen lokal tanpa biaya dan tanpa utang, tanpa uang tunai, tanpa pertimbangan untuk mengambilnya kembali. Wargaming tidak memiliki aset atau kepentingan bisnis apa pun di Rusia dan Belarusia."

Sebagai informasi, pengembangan World of Tanks dipecah pada tahun 2022 ketika Wargaming meninggalkan kantornya di Rusia dan Belarus dan mengalihkan pengembangan versi Rusia dari permainan tersebut ke Lesta Games.

Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun yang sama.

GAME PERANG - Tampilan interface game World of Tanks yang dikembangkan Wargaming untuk versi gloal dan Lesta Games untuk versi Rusia. Perusahaan ini dinilai Moskow memberikan dukungan terhadap Ukraina dan berpotensi menyita aset perusahaan pengembang video game tersebut.

Sebagai tanggapan, Wargaming menjalankan kampanye di World of Tanks untuk mengumpulkan uang untuk bantuan medis di Ukraina pada tahun 2023.

Pemerintah Rusia telah memutuskan untuk menafsirkan penggalangan dana pro-Ukraina itu sebagai aktivitas ekstremis anti-Rusia.

"Mengapa Lesta Games dituduh melakukan hal yang sama tidak sepenuhnya jelas, tetapi perusahaan itulah yang secara teknis masih berada di bawah yurisdiksi Jaksa Agung Rusia," kata laporan itu.

Lesta Games mengomentari laporan tersebut di saluran Telegram perusahaan, menurut RBC, dengan menulis, "Perusahaan bekerja sesuai dengan undang-undang Federasi Rusia dan Republik Belarus, jadi kami tidak memiliki alasan untuk khawatir atau menyembunyikan informasi. Kami tidak melanggar apa pun dan tidak perlu takut."

 

(oln/endgdgt/*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.