Viral Turis China Mutilasi Transgender di Thailand: Cabut Implan untuk Dimainkan, Satu Paru Hilang
Facundo Chrysnha Pradipha April 30, 2025 06:38 PM

TRIBUNNEWS.COM - Viral pembunuhan keji dilakukan turis asal China terhadap transgender di Pattaya, Thailand.

Pelaku merupakan seorang tukang las asal China, Fu Tongyuen (42).

Fu mengaku memotong-motong tubuh korban untuk menghilangkan bagian-bagian tertentu.

Pelaku dengan sadisnya mengaku ingin 'bermain-main' dengn tubuh korban.

Dikutip dari Metro.com.my, laporan The Straits Times disebutkan Fu mengaku telah membunuh seorang transgender bernama Woranun Pannacha.

Fu ditangkap di bandara saat ingin melarikan diri.

Pria berusia 42 tahun tersebut mengatakan telah menghabisi Woranun di sebuah apartemen yang dia sewa di pusat Pattaya.

Fu dan Woranun awalnya bertemu pada 25 April malam di sebuah pantai di Pattaya Selatan.

Saat itu, dia tidak tahu bahwa Woranum merupakan seorang transgender.

Pada pukul 9 di malam yang sama, Woranun menghubungi Fu.

Keduanya sepakat kembali bertemu di apartemennya.

Fu membayar 8.000 baht atau hampir Rp4 juta untuk berhubungan seksual.

Namun, Woranun tiba-tiba menarik diri dan menolak berhubungan badan dengan Fu.

Lantas Fu meminta Woranun mengembalikan 50 persen uang yang telah dia berikan.

Woranun menolak permintaan tersebut. Akhirnya kedua orang tersebut bertengkar.

Fu mengaku mendapat cakaran di wajah hingga ditendang dari tempat tidur.

Amarah Fu memuncak. Ia kembali berdiri dan menindih tubuh Woranun.

Dengan posisi duduk, Fu mencekik Woranun hingga tubuh korban terkulai.

Kemudian Fu menyeret tubuh Woranun ke kamar mandi.

Kejinya, Fu menggunakan guntung untuk memotong tubuh korban.

Kepada penyidik, Fu mengatakan ingin 'bermain' dengan tubuh itu.

Sehingga Fu memotong payudara Woranun dan mencabut implan silikon korban.

Tak hanya itu, Fu memotoh tubuh Woranun dari leher hingga bawah untuk mengambil organ jantung.

Pelaku masih sempat memandikan tubuh korban yang berlumuran darah.

Fu meninggalkan jasad Woranun di kamar mandi dan kembali tidur.

Beberapa jam kemudian, Fu bangun lalu memesan tiket pesawat pulang menuju China.

Ia memesan ojek online lalu menaiki bus ke Bandara Suvarnabhumi di Bangkok.

Fu ditangkap oleh kepolisian di bandara pada saat itu sudah tanggal 26 April 2025.

Dikutip dari Bangkok Post, Kepala Polisi Pattaya, Anek Srathongyoo mengatakan Fu mengakui semua tindak kejahatannya.

Bukti-buktipun sangat kuat.

Hanya ada satu kejanggalan yang masih tersisa.

Satu paru-paru korban dinyatakan hilang.

Fu mengklaim dirinya tidak menyentuh apapun.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. (*)

( Siti N)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.