Rosan hingga Luhut Sambangi Kantor Airlangga, Bahas Tarif Trump
kumparanBISNIS May 01, 2025 12:20 PM
Pemerintah terus mematangkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi dinamika perdagangan global, khususnya terkait kebijakan tarif yang berpotensi diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Indonesia. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah pertemuan intensif lintas kementerian digelar, dipimpin langsung oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sejumlah pejabat kunci turut terlibat dalam pertemuan tersebut, termasuk Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani. Serta ada juga Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani.
Koordinasi antarlembaga menjadi penting karena hasil negosiasi ini akan menentukan masa depan ekspor dan investasi Indonesia, di tengah ketidakpastian global dan arah kebijakan ekonomi Amerika di bawah pemerintahan baru.
Wamenkeu Thomas menjelaskan, pertemuan terakhir merupakan lanjutan dari diskusi yang telah dilakukan sebelumnya oleh para pimpinan. Ia menyebut forum tersebut sebagai working group yang fokus pada tindak lanjut pertemuan sebelumnya.
“Sama-sama tadi kita diundang oleh Pak Menko sebagai Ketua Delegasi Indonesia membahas segala sesuatunya. Pak Menko investasi tentu dari beberapa wamen dari instansi-instansi terkait, eselon I dari kementerian-kementerian dan lembaga terkait. Intinya kita working group meeting lah ya, untuk meneruskan segala sesuatu yang dilakukan oleh Pak Menko dan Bu Mari dalam dua minggu terakhir ini,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Rabu (30/4).
Ia menambahkan, proses berjalan lancar dan semua kementerian yang terlibat kini memasuki fase kerja aktif selama 60 hari. “Yang jelas selama 60 hari tadi, kita akan bekerja,” katanya ketika ditanya soal tindak lanjut dan satgas.
Senada dengan Thomas, Menteri Investasi Rosan Roeslani menekankan pentingnya dukungan lintas kementerian demi kelancaran negosiasi, sekaligus menyambung apa yang sudah dibahas oleh tim sebelumnya. Menurutnya, dokumentasi hasil perundingan akan menjadi fokus ke depan agar prosesnya tertata dan tidak terputus.
“Karena ini akan ada follow up-nya, perundingan juga akan makin berjalan. Sehingga koordinasi dan juga support dari semua kementerian terkait, terutama yang berhubungan yang sudah dibicarakan, nah itu yang perlu kita laksanakan dokumentasinya,” kata Rosan.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kontribusi kementerian-kementerian lain untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan. “Kehadiran kami di kementerian lain adalah untuk men-support supaya negosiasinya dan juga masukannya, sehingga ini juga menghasilkan hasil yang optimal untuk kepentingan baik, untuk kepentingan Indonesia, maupun kepentingan kita semua,” lanjutnya.
Meski satgas sudah dibentuk dan mulai bergerak, pemerintah belum siap mengumumkan hasil konkret dari negosiasi tersebut. Ketika dikonfirmasi lebih jauh usai rapat koordinasi, Menko Airlangga masih enggan membeberkan rincian perkembangan.
“Ya, terkait dengan update perkembangan negosiasi dengan Amerika dan juga terkait dengan perjanjian lain termasuk I-EU CEPA,” ujar Airlangga ketika ditanya apakah pertemuan juga membahas soal tarif dagang.
Namun saat ditanya mengenai progres dari negosiasi tarif yang dimaksud, ia hanya menjawab, “Perkembangannya kita tunggu saja.”
Sementara itu, Luhut enggan menjawab berbagai pertanyaan wartawan dan langsung menuju mobil.