TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Widya Gama/ UWG Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesinambungan organisasi dan kepemimpinan. Rektor UWG Dr. Anwar, SH., MHum., secara resmi melantik dua pejabat Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk posisi strategis, yakni Wakil Rektor II (Bidang Keuangan dan SDM) dan Direktur Pascasarjana, Kamis (2/5/2025).

Dua jabatan tersebut diisi oleh sosok akademisi berpengalaman dari Fakultas Teknik UWG. Dr. Ir. Riman, MT., yang sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik dan baru menyelesaikan program doktoral di Universitas Brawijaya, dipercaya mengemban amanah sebagai Wakil Rektor II menggantikan almarhum Dr. Gunarianto, SE., MSi., Ak. Sementara itu, posisi Direktur Pascasarjana kini dijabat oleh Prof. Dr. Ir. Aji Suraji, ST., MSc., IPU., ASEAN Eng., menggantikan Prof. Dr. Muryati, SE., MM.

Dalam sambutannya, Rektor UWG menyampaikan bahwa penunjukan kedua pejabat baru ini didasarkan pada profesionalisme, integritas, serta rekam jejak yang mumpuni. "Keduanya adalah figur terbaik, amanah, dan memiliki kapabilitas tinggi untuk mendukung visi kami dalam mewujudkan UWG sebagai kampus unggul," tegas Dr. Anwar.

Pelantikan ini juga menandai langkah awal penguatan organisasi kampus dalam menghadapi tantangan ke depan. “Tantangan dunia pendidikan tinggi, khususnya di Malang yang dipenuhi banyak perguruan tinggi swasta, menuntut kesungguhan dan komitmen. Wakil Rektor II akan langsung dihadapkan pada berbagai tugas, termasuk peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan, serta koordinasi insentif untuk penulisan jurnal ilmiah,” ujar Rektor.

Terkait Direktur Pascasarjana, Rektor menargetkan adanya peningkatan mutu dan akreditasi program magister. Ia menegaskan bahwa semua upaya dilakukan melalui kerja keras, bukan instan. “Tidak ada sesuatu yang karbitan. Semua berbasis proses, usaha, dan dedikasi,” tambahnya.

Rektor juga menyampaikan sejumlah kebijakan strategis yang tengah dijalankan, seperti transformasi mindset pelayanan, termasuk peran satpam kampus yang kini difungsikan sebagai garda terdepan layanan dengan pendekatan humanis. “Kita semua adalah pelayan. Dosen, karyawan, semua harus melayani dengan sepenuh hati,” katanya.

Lebih lanjut, UWG sedang menggodok kebijakan lima hari kerja guna memberikan keseimbangan hidup kerja-dosen, serta menyusun skema tunjangan kinerja (tukin) untuk mendorong peningkatan performa. Perhatian pada student body pun ditegaskan, dengan instruksi langsung kepada para ketua program studi agar aktif mengawal dan mengembangkan potensi mahasiswa.

Pelantikan ini turut memperkuat fondasi kepemimpinan di UWG menuju cita-cita sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul, profesional, dan berdaya saing nasional maupun internasional. (*)