Siapa sosok di balik Hari Buruh Internasional yang dirayakan tiap 1 Mei? Kenapa harus ada Hari Buruh?
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -1 Mei adalah perayaan dan hari rayanya para buruh di seluruh dunia. Inilah hari di mana Hari Buruh Internasional dirayakan. Siapa sosok di balik Hari Buruh Internasional yang dirayakan tiap 1 Mei itu?
Dua tokoh yang sering dikaitkan dengan penciptaan Hari Buruh, sebagaimana pernah ditulis Intisari Online, adalah Peter McGuire dan Matthew Maguire. Keduanya adalah aktivis serikat pekerja yang lahir di Amerika Serikat pada abad ke-19.
Keduanya juga memiliki nama yang mirip dan berasal dari keturunan Irlandia. Namun, peran dan latar belakang mereka berbeda.
Peter McGuire adalah seorang buruh dan aktivis serikat pekerja yang lahir pada tahun 1852. Dia dikenal sebagai salah satu pendiri Knights of Labor, serikat pekerja nasional terbesar pada masanya.
Dia juga terlibat dalam mendirikan United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America dan American Federation of Labor (AFL). Peter McGuire disebut telah mengusulkan untuk memperingati Hari Buruh pada tanggal 1 Mei, yang pada awalnya dikenal sebagai Hari Buruh Internasional, di Amerika Serikat pada tahun 1882.
Dia juga memimpin beberapa pemogokan besar untuk menuntut jam kerja yang lebih singkat, upah yang lebih tinggi, dan kondisi kerja yang lebih aman. Matthew Maguire, di sisi lain, juga dianggap sebagai pencetus Hari Buruh di Amerika Serikat.
Dia adalah seorang aktivis serikat pekerja dan seorang sekretaris lokal Central Labor Union of New York pada tahun 1882. Beberapa sumber mengeklaim bahwa Maguire menciptakan ide untuk Hari Buruh pada tahun itu.
Sementara yang lain menunjukkan bahwa dia hanya membantu McGuire dalam merencanakan perayaan tersebut. Matthew Maguire juga dikenal sebagai seorang sosialis yang terlibat dalam Partai Buruh Sosialis Amerika.
Pada tanggal 1 Mei 1886, gerakan buruh internasional memulai aksi mogok kerja di seluruh dunia untuk menuntut hak-hak mereka. Aksi ini dikenal sebagai Peristiwa Haymarket di Chicago, di mana terjadi ledakan dan kerusuhan yang mengakibatkan banyak korban jiwa, termasuk polisi.
Setelah peristiwa tersebut, para pekerja terus berjuang untuk hak-hak mereka, dan pada tahun 1887, negara bagian Oregon menjadi negara bagian pertama di Amerika Serikat yang secara resmi mengakui Hari Buruh. Pada tahun yang sama, negara bagian lain juga mengadopsi Hari Buruh sebagai hari libur.
Meskipun ada beberapa perdebatan tentang peran masing-masing dalam menciptakan Hari Buruh, keduanya diakui sebagai tokoh penting dalam sejarah gerakan buruh Amerika dan perayaan Hari Buruh yang kita kenal saat ini. Orang-orang kemudian mengenal Hari Buruh dengan sebutan May Day.
Di Indonesia sendiri biasanya Hari Buruh dirayakan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh atau pekerja. Di Eropa, 1 Mei secara historis diasosiasikan dengan festival pagan pedesaan, tetapi arti asli dari hari tersebut secara bertahap digantikan oleh asosiasi modern dengan gerakan buruh.
Di Uni Soviet juga para pemimpin mengadakan hari libur, dan percaya itu akan mendorong pekerja di Eropa dan Amerika Serikat untuk bersatu melawan kapitalisme. Di Jerman Hari Buruh menjadi hari libur resmi pada tahun 1933 setelah kebangkitan Partai Nazi.
Ironisnya, Jerman menghapus serikat pekerja bebas sehari setelah menetapkan hari libur, yang hampir menghancurkan gerakan buruh Jerman. Sejalan dengan itu, di berbagai negara di seluruh dunia, hari Buruh atau May Day telah diakui sebagai hari libur umum dan terus dirayakan.
Beberapa kelompok menjadikannya sebagai kesempatan untuk demonstrasi dan aksi unjuk rasa untuk mendukung kelas buruh.
Apa-apa yang perlu kamu tahu tentang Hari Buruh
1. 1 Mei Hari Buruh Nasional atau Internasional?
Perayaan May Day pada tanggal 1 Mei adalah peringatan untuk Hari Buruh Internasional. Merujuk pada sejarahnya, 1 Mei lebih dulu dikenal sebagai Hari Buruh Internasional oleh masyarakat dunia.
Perayaan ini dimulai setelah Kongres Sosialis Internasional menetapkan 1 Mei sebagai hari peringatan buruh secara global pada tahun 1889. Sementara di Indonesia, peringatan Hari Buruh pertama kali ditetapkan pada 2013 yaitu di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kebijakan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2013 tentang Penetapan Tanggal 1 Mei Sebagai Hari Libur. Dalam Keppres tersebut juga disebutkan bahwa tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Libur untuk memperingati Hari Buruh Internasional.
2. Sejarah Hari Buruh Internasional 1 Mei
Sejarah Hari Buruh atau May Day berawal dari solidaritas para pekerja dalam rangka memperingati Kerusuhan Haymarket (Haymarket Riot) di Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1886. Tragedi itu berawal dari aksi unjuk rasa buruh perusahaan McCormick Harvesting Machine Company pada tanggal 3 Mei 1886.
Demonstrasi awalnya dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak buruh dan tuntutan terkait jam kerja sehari di Amerika Serikat. Perusahaan yang memaksa buruh bekerja selama 14, 16, bahkan 18 jam dalam sehari dituntut untuk mengurangi jam kerja menjadi maksimal 8 jam perhari.
Namun, di tengah aksi unjuk rasa yang dilakukan pekerja terjadi kerusuhan yang mengakibatkan seorang buruh tewas dan beberapa lainnya terluka. Kerusuhan yang menimbulkan korban jiwa tersebut terjadi ketika polisi mencoba membubarkan peserta unjuk rasa.
Pada 4 Mei 1886, para pemimpin serikat buruh mengadakan unjuk rasa di Haymarket Square untuk memprotes kebrutalan polisi. Unjuk rasa itu juga dihadiri oleh Wali Kota Chicago Carter Harrison, yang menyebutkan bahwa unjuk rasa di Haymarket Square ini adalah aksi damai.
Setelah Harrison dan sebagian besar pengunjuk rasa pergi, satu kontingen polisi datang dan meminta massa membubarkan diri. Pada saat itu, sebuah bom dilemparkan yang memicu terjadinya kerusuhan yang menewaskan tujuh petugas polisi serta empat sampai delapan warga sipil.
Saat itu, sosok pelempar bom yang memicu terjadinya Kerusuhan Haymarket tersebut tidak teridentifikasi. Namun pada Agustus 1886, delapan pria yang dituduh sebagai pelaku aksi anarkis dan pemicu Kerusuhan Haymarket diadili di persidangan dan dijatuhi hukuman berat.
Tragedi Haymarket di Chicago pada 4 Mei 1886 kemudian memicu gerakan buruh internasional untuk menyuarakan hak-haknya yang terus menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Pada 1890, lebih dari 300.000 orang melakukan aksi unjuk rasa pada Hari Buruh 1 Mei di London. Hingga saat ini, tanggal 1 Mei mulai dikenal sebagai Hari Buruh oleh para pekerja di seluruh dunia.
3. Mengapa Hari Buruh disebut May Day?
Menurut Britanicca.com, istilah May Day merujuk pada perayaan penyambutan musim semi (spring) di Eropa yang sebelumya kerap dirayakan oleh bangsa Yunani dan Romawi. Namun kemudian, 1 Mei 1889 diperingati sebagai Hari Buruh yang bermula dari keputusan federasi internasional, kelompok sosialis, dan serikat buruh.
Pada saat itu, persatuan buruh menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh untuk memeringati kerusuhan Haymarket di Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1886. Uniknya, Amerika Serikat dan Kanada tidak merayakan Hari Buruh pada 1 Mei, melainkan pada hari Senin pertama bulan September yang dikenal dengan istilah Labor Day.
Di Amerika Serikat sendiri, 1 Mei adalah Hari Loyalitas yang menjadi hari libur resmi tetapi tidak diakui secara luas. Selain itu, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa alasan Amerika Serikat merayakan Hari Buruh pada Senin pertama bulan September adalah untuk menghindari peringatan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1886.
4. Sejarah Perayaan Hari Buruh di Indonesia
Jauh sebelum resmi dikenal sebagai hari libur nasional, perayaan Hari Buruh di Indonesia pertama kali dilakukan pada 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee. Gagasan tersebut muncul setelah tokoh kolonial, Adolf Baars mengkritik harga sewa tanah milik kaum buruh yang terlalu murah untuk dijadikan perkebunan.
Selain itu, ia berpendapat bahwa para buruh bekerja dengan upah yang tidak layak. Tak hanya di masa pascakolonial, pada 1 Mei 1946 Kabinet Sjahrir justru menganjurkan peringatan ini. Saat itu, melalui UU Nomor 12 Tahun 1948 diatur bahwa setiap 1 Mei buruh boleh tidak bekerja.
Sementara dikutip dari Kompas.com, pada era Soeharto, Hari Buruh yang disebut identik dengan ideologi komunisme saat itu sangat dilarang. Akibatnya, peringatan Hari Buruh setiap 1 Mei pada masa Orde Baru pun sempat ditiadakan. Peringatan Hari Buruh baru bisa kembali dapat dilakukan setelah masa Reformasi. Hingga akhirnya pada 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan hari buruh sebagai hari libur nasional yang berlaku hingga saat ini.
Itulah sosok di balik Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei, juga apa-apa yang harus kita ketahui tentang Hari Buruh alias May Day.