TRIBUNNEWS.COM, Magelang - Pengelola Candi Borobudur yang berada di Magelang, Jawa Tengah, telah memberikan izin untuk pelaksanaan kremasi jenazah pengusaha terkemuka Murdaya Widyawimarta Poo atau Murdaya Poo.
Rencana ini menjadi sorotan karena melibatkan proses yang tidak biasa dilakukan di kawasan suci tersebut.
Direktur Utama InJourney Destination Management (IDM) Febrina Intan menjelaskan bahwa kremasi ini akan dilaksanakan dalam skala kecil dan telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait.
Febrina menegaskan, "Semua itu dapat dilaksanakan dengan skala yang kecil. Hal ini juga 20 tahun yang lalu sudah pernah dilakukan prosesi kremasi di Bukit Dagi, dan alhamdulillah semua dapat berjalan dengan lancar," katanya di Magelang pada Kamis, 15 Februari 2025.
Seluruh proses perizinan untuk kremasi Murdaya Poo telah dikantongi, dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Candi Borobudur.
Meskipun demikian, Febrina tidak ingin mengungkap lebih jauh tentang detail pelaksanaan kremasi, termasuk waktu pelaksanaannya.
Alasan di balik sikap ini adalah untuk menghormati privasi keluarga almarhum.
Murdaya Poo adalah seorang pengusaha sekaligus konglomerat terkemuka di Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI.
Ia wafat pada hari Senin, 7 April 2025, di Singapura pada usia 84 tahun.
Saat ini, jenazahnya masih disemayamkan di Vihara GVA Mendut Magelang sejak 14 April 2025.
Pihak keluarga berencana untuk melaksanakan kremasi pada 7 Mei 2025 mendatang.
Meskipun sudah mendapatkan izin, rencana kremasi ini tidak lepas dari kontroversi.
Sejumlah spanduk penolakan muncul di Dusun Ngaran II, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, pada Kamis, 17 April 2025.
Spanduk-spanduk tersebut mengekspresikan penolakan terhadap rencana kremasi dan pembangunan krematorium di wilayah tersebut.
Salah satu spanduk bertuliskan, "Tenggang Toleransi Kami Tinggi. Menolak Pembangunan Krematorium yang Tidak Punya Toleransi Sosial. Kami Masyarakat Borobudur Sepakat Menolak Proses Kremasi dan Pembangunan Krematorium yang Akan Dilaksanakan di Dusun Ngaran II."
Sementara itu, dua spanduk lainnya terpasang di jalan menuju area persawahan yang direncanakan untuk lokasi kremasi.
(TribunJogja.com/Yuwantoro Winduajie)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).