Kala Warga Baduy Minta Anti Bisa Ular: Kalau Dipatuk Harus Ditandu Dulu
GH News May 04, 2025 02:03 AM

Masyarakat adat Baduy mengungkapkan tingginya kasus warga yang diserang oleh ular. Mereka pun meminta kepada Pemprov Banten untuk menyediakan anti bisa.

Jaro pemerintah adat Baduy, atau Kepala Desa Kanekes, Oom meminta kepada Bapak Gede atau Gubernur Banten Andra Soni, untuk memfasilitasi obat anti bisa di wilayah adat Baduy. Hal itu dilakukan agar ada penanganan sementara jika warga Baduy terkena serangan ular.

"Pengobatan anti bisa, warga Baduy sangat luas perkampungannya, juga tidak masuk kendaraan, misalnya ada yang dipatuk ular kan harus ditandu dulu. Kalau misalnya difasilitasi obat anti bisa, kita enak," kata Oom saat menghadiri acara adat Seba Baduy, di Kota Serang, Sabtu (3/2025).

Oom menyampaikan aktivitas orang Baduy mayoritas bertani, sehingga rentan diserang oleh ular. Ia mengungkapkan di Puskesmas yang berdekatan dengan wilayah Baduy, tidak menyediakan obat anti bisa.

"(Di puskesmas) nggak ada, mangkannya kami minta ada yang dekat, ketika ada yang dipatuk ular biar gampang," katanya.

Oom mengungkapkan banyak warga Baduy yang tidak tertangani setelah diserang ular. Namun, ia tidak merinci berapa jumlah korban.

"Yang sudah kena korban tahun ini banyak ada yang tertolong, ada yang nggak. Kami atas nama Kepala Desa Kanekes Jaro Oom menyampaikan kepada Bapak Gede, (Gubenur) Provinsi Banten menyampaikan mohon anti bisa diperuntukkan ke masyarakat Baduy," katanya.

Gubernur Banten, Andra Soni pun merespons keluhan warga baduy tersebut. Andra akan meminta jajarannya untuk menyediakan anti bisa ular tersebut.

"Ketersediaan obat atau anti bisa ular, mohon agar anti bisa ular itu disiapkan atau selalu tersedia di sekitar warga Baduy," ujar Andra Soni dalam acara Seba Baduy di Kota Serang, Sabtu (3/5).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.