Minta Maaf ke Sutiyoso, Begini Riwayat Hilangnya Mata dan Tangan Kanan Hercules
Moh. Habib Asyhad May 05, 2025 04:34 PM

Hercules, yang mengaku berutang budi kepada Prabowo, punya cerita sendiri tentang tangan kanan dan matanya.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Hercules kembali mencuri perhatian. Yang paling baru, Hercules, yang sekarang adalah Ketua Umum Grib Jaya, meminta maaf kepada Sutiyoso.

Mengutip Tribun Tangerang, Hercules menyebutmulut Sutiyoso bau tanah. Komentar itu dia keluarkan karena merasa Sutiyoso yang menyinggung soal baret merah yang dipakai ormas yang diketuai Hercules mirip dengan baret merah Kopassus.

Sutiyoso juga menceritakan bagaimana sulitnya menjadi prajurit Kopassus dan mendapatkan baret merah. Namun Hercules justru meradang dan meminta Sutiyoso tidak perlu berkomentar soal ormas.

"Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu tidak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," tegas Hercules.

Hercules juga bilang tidak takut terhadap Sutiyoso. "Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut," jelasnya.

Meski begitu, pada akhirnya Hercules meminta maaf kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. "Pak Sutiyoso yang menyinggung masalah ormas itu, saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso. Minta maaf sebesar-besarnya pada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarga semua," ungkap Hercules dikutip dari YouTube Seleb Oncam News pada Jumat (2/5/2025).

"Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus Baret Merah, saya sangat hormat dan kagum dengan beliau," tambahnya.

Hercules kembali menegaskan dirinya mengaku salah terhadap Purnawirawan TNI, Sutiyoso. "Atas kesalahan saya kemarin saya mengucap itu, saya minta maaf sebesar-besarnya. Sampai ke anak cucu saya minta maaf," terangnya.

Di kalangan masyarakat Jakarta, nama Hercules bukan sesuatu yang asing lagi. Terutama di pusat perdagangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dulu, pria yang bernama asli Rozario Marshal itu dikenal sebagai preman yang paling ditakuti.

Asalnya dari Timor Leste, Hercules mendirikan "dinasti" premannya di akhir 1980-an dan menguasai pasar teskstil terbesar se-Asia Tenggara itu sampai 1996. Masa kejayaannya berakhir ketika kelompok jago Betawi yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing merebut kekuasaannya.

Sebelum pindah ke Jakarta, Rozario terlibat dalam operasi tentara Indonesia untuk mempertahankan wilayah Timor Timur, yang sekarang bernama Timor Leste. Dia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan bertugas sebagai juru angkut logistik.

Rozario yang yatim piatu kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, sebagaimana ditulis New Mandala, kemudian "diadopsi" oleh militer Indonesia sebagai TBO. Hercules mengaku "berutang nyawa" kepada Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.

Hercules bahkan pernah mengatakan, "Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."

Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules jatuh.Tangan kanannya luka parah hingga dia harus dibawa ke Jakarta dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Sayangnya, tangan kanannya tak bisa diselamatkan dan harus diamputasi. Hercules yang tidak betah dengan perawatan di RSPAD lalu melarikan diri dari rumah sakit. Dia pun masuk ke dalam "lembah hitam" Tanah Abang.

"Saya merebut daerah hitam (Tanah Abang) dengan pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati (di sana)," kenang Hercules, seperti dilansir Tribun-Timur.com.

Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules lalu mendirikan daerah kekuasaannya di Tanah Abang. Kelompok yang awalnya kecil itu berkembang sangat besar. Dia bahkan pernah memiliki hampir 17.000 "personel" yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Hercules menyebut Tanah Abang sebagai daerah tak bertuan, di mana sering terjadi pembacokan dan perkelahian antarpreman. "Waktu itu saya masih tidur di kolong-kolong jembatan. Tidur enggak bisa tenang. Pedang selalu menempel di badan. Mandi juga selalu bawa pedang sebab setiap saat musuh bisa menyerang," ungkapnya.

Walaupun tubuhnya kecil, nyali laki-laki kelahiran Timor Timur ini sangat besar. Dalam tawuran antarkelompok, Hercules sering memimpin langsung. Dia juga terkenal sebagai preman yang tak bisa mati karena selalu berhasil lolos dari maut.

Hercules pernah dibacok 16 kali hingga harus dirawat di ICU, tetapi nyawanya masih bisa diselamatkan. Dalam suatu perkelahian, sebuah peluru menembus matanya hingga ke bagian belakang kepala. Namun, hal tersebut tak juga membuat nyawa pria berambut keriting itu tamat.

Hercules, preman yang kehilangan mata dan tangan kanan, kini sudah menjauh dari dunia hitam Tanah Abang. Dia mengaku sudah bertobat dan ingin hidup tenang. Dia juga mengaku masih setia mendukung Prabowo Subianto, yang pernah menyelamatkan nyawanya di Timor Timur.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.