AS Diam-diam Uji Rudal Hipersonik: Kecepatan Mach 5, Menyerang Sejauh 2.776 Km dalam Hitungan Menit
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) ydilaporkan melakukan uji coba rahasia Senjata Hipersonik Jarak Jauhnya, Dark Eagle, akhir pekan kemarin.
Menurut beberapa laporan, misi uji coba tersebut diterbangkan dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral pada Jumat (2/5/2025).
"Ini menandai salah satu kali pertama rudal perang diuji coba dari Cape Canaveral sejak tahun 1988," tulis laporan IE, dikutip Senin (12/5/2025).
Rudal tersebut, yang dikembangkan bersama untuk Angkatan Darat dan Angkatan Laut AS, ditembakkan ke langit dari Kompleks Peluncuran 46.
Dark Eagle adalah versi Angkatan Darat dari senjata tersebut.
Dapat ditembakkan dari unit darat, rudal tersebut melesat di udara dengan kecepatan lima kali kecepatan suara. Rudal tersebut dapat mencapai mana saja di Bumi dalam hitungan menit.
Departemen Pertahanan AS hampir tidak mengungkapkan rincian mengenai spesifikasi rudal Dark Eagle yang sangat dirahasiakan.
"Sebuah tim gabungan yang terdiri dari mitra pemerintah, akademisi, dan industri melakukan uji coba atas nama Departemen Pertahanan dari lokasi uji coba di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral. Saat ini kami sedang mengevaluasi hasil uji coba tersebut," kata juru bicara Departemen Pertahanan kepada Florida Today.
Peluncuran tersebut tidak diumumkan secara publik sebelumnya.
Namun, peringatan navigasi yang dikeluarkan oleh Penjaga Pantai AS mengisyaratkan bahwa uji terbang hipersonik akan dilakukan.
Peringatan itu menguraikan zona keamanan yang membentang hingga ke Atlantik di arah tenggara.
Senjata Dark Eagle dirancang untuk melaju sekitar 6.000 km/jam, atau Mach 5 – lima kali kecepatan suara.
Jangkauannya diperkirakan 2.775 km.
Misi ini merupakan uji terbang kedua Dark Eagle di Cape Canaveral – uji terbang pertama dilakukan dari fasilitas bersejarah tersebut pada bulan Desember tahun lalu.
AS semakin berupaya menguji kemampuan hipersonik untuk memberi mereka keunggulan di medan perang seiring keterlibatan negara tersebut dalam banyak konflik di berbagai zona.
Menurut Angkatan Darat AS, senjata hipersonik dapat menyerang di mana saja di dunia dalam hitungan menit.
"Sistem yang diluncurkan dari darat dan menggunakan truk ini dipersenjatai dengan rudal hipersonik yang dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 3.800 mil per jam," demikian penjelasan dari pos Angkatan Darat AS yang menjelaskan tentang Dark Eagle.
"Mereka dapat mencapai puncak atmosfer Bumi dan tetap berada di luar jangkauan sistem pertahanan udara dan rudal hingga mereka siap menyerang, dan saat itu sudah terlambat untuk bereaksi."
Menurut laporan MSN , unit Dark Eagle pertama yang lengkap diharapkan akan diterjunkan pada tahun fiskal 2025, dua tahun lebih lambat dari jadwal. Setiap unit Dark Eagle akan terdiri dari empat peluncur, dengan delapan rudal.
"Senjata hipersonik akan mempersulit perhitungan keputusan musuh, memperkuat pencegahan," kata Patrick Mason, pejabat senior AS yang menjalankan tugas Asisten Sekretaris Angkatan Darat untuk Akuisisi, Logistik, dan Teknologi.
"Kecepatan, akurasi, dan fleksibilitasnya sesuai dengan nama populernya yang baru, Dark Eagle."
Angkatan Laut AS juga bermaksud untuk mengintegrasikan kemampuan senjata hipersonik pada kapal perusak dan kapal selamnya.
Versi sistem mereka akan disebut Serangan Cepat Konvensional.
(oln/ie/*)