Permintaan Tinggi saat Ramadan, Industri Manufaktur Tumbuh 4,55% Kuartal I 2025
kumparanBISNIS May 06, 2025 04:40 AM
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri pengolahan sebagai sektor yang diperhitungkan dalam menopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025 yang sebesar 4,87 persen.
Kepada BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap, berdasarkan distribusi dan pertumbuhan PDB terhadap lapangan usaha, industri pengolahan atau manufaktur tumbuh 4,55 persen di kuartal I 2025, dengan distribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 19,25 persen. Ini
Andil industri pengolahan terhadap perekonomian Indonesia kuartal I 2025 tersebut meningkat dari 0,85 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya, namun tercatat sedikit melambat dibandingkan andil pada kuartal IV 2024 yang sebesar 1 persen.
"(Selain pertanian) pertumbuhan ekonomi ini juga ditopang oleh lapangan usaha yang memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu industri pengolahan yang memberikan sumber pertumbuhan 0,93 persen, perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,66 persen dan informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen," kata Amalia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/5).
Dari sisi pertumbuhan, industri pengolahan tumbuh 4,55 persen pada kuartal I 2025, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya 4,13 persen.
Amalia menjelaskan pertumbuhan industri pengolahan disokong oleh permintaan domestik dan juga permintaan luar negeri.
Beberapa subsektor penyumbang pertumbuhan industri pengolahan meliputi industri makanan dan minuman tumbuh 6,04 persen, ditopang oleh permintaan selama Ramadan dan Idulfitri juga peningkatan aktivitas industri penggilingan padi dan penyosohan beras.
Lalu industri logam dasar tumbuh 14,47 persen sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri untuk logam dasar, khususnya besi dan baja.
"Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki tumbuh 6,95 persen karena didorong oleh peningkatan peningkatan permintaan domestik serta peningkatan ekspor," jelas Amalia.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.