5 Serba-serbi Aksi GRIB Jaya Disorot: Segel Pabrik, Bakar Mobil, Anak Buah Hercules Ditolak di Bali
Pravitri Retno W May 06, 2025 08:33 AM

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya menjadi sorotan usai beberapa aksi anggotanya.

Diketahui, GRIB Jaya merupakan ormas yang dipimpin oleh Rosario de Marshall atau yang karib disapa Hercules, mantan preman Tanah Abang. 

Hercules mendirikan GRIB Jaya pada 2011.

Dewasa ini, aksi GRIB Jaya menjadi perbincangan hangat, termasuk aksi anggotanya yang membakar mobil polisi hingga menyegel pabrik di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Lantas, berikut lima serba-serbi aksi Ormas GRIB Jaya yang disorot masyarakat:

1. Disebut Hentikan Operasional Pabrik di Kalteng

Sebelumnya beredar video di media sosial yang memperlihatkan Ormas GRIB Jaya menghentikan operasional pabrik di Kalteng. 

Terekam spanduk besar bertuliskan:

"Pabrik dan Gudang Ini Dihentikan Operasionalnya Oleh DPD Grib Jaya Kalteng".

Dikutip dari Tribun Kalteng, Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo mengatakan ormas tersebut bakal dievaluasi. 

Edy menyebut, Pemprov Kalteng melalui Badan Kesbangpol selalu memantau perkembangan ormas. 

"Saat ini masih dievaluasi," ujar Edy, saat ditemui awak media usai rapat paripurna di DPRD Kalteng, Senin (5/5/2025).

Edy mengungkapkan, baik Gubernur Kalteng maupun Polda Kalteng, sudah merespons terkait polemik penghentian operasional pabrik oleh ormas Grib Jaya. 

Sementara itu, Polda Kalteng, membentuk tim satgas terdiri dari Ditkrimum, Ditkrimsus, serta Jatanras untuk menindaklanjuti penghentian operasional pabrik oleh ormas Grib Jaya di Barito Selatan. 

Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan, mengatakan pihaknya akan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tetap menjunjung tinggi keadilan. 

"Oleh sebab itu, permasalahan apapun yang terjadi negara kita ini negara hukum, sehingga permasalahan yang ada di masyarakat itu diselesaikan melalui proses hukum," ujar Iwan, Jumat (2/5/2035). 

Iwan melanjutkan, kalau pun sudah melalui proses hukum dan belum dijalankan, masih ada tahapan lain serta ada aturan hukum yang bisa diupayakan masyarakat. 

2. GRIB Jaya Dapat Penolakan di Bali

Ormas GRIB Jaya juga menjadi buah bibir masyarakat Bali. 

Manggala Madya Pasikian Pacalang MDA Kabupaten Klungkung, Yudhi Pasek Kusuma, juga menolak kehadiran ormas dari luar Bali seperti yang saat ini ramai mendapat sorotan. 

Ia melihat kehadiran ormas-ormas dari luar Bali rentan memunculkan masalah baru. 

Misalnya, gesekan-gesekan dengan ormas asli Bali atau dengan panyukerta desa adat dalam hal ini Pacalang. 

"Kehadiran ormas dari luar Bali itu, dikhawatirkan memunculkan perebutan-perebutan lahan dan tentunya akan terjadi gesekan-gesekan sesama ormas yang akan jadi ancaman untuk keamanan di Bali," ungkap Yudhi Pasek Kusuma, Senin, dikutip dari TribunBali.com.

Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta, mengungkapkan Pulau Bali tidak perlu ormas dari luar Bali, seperti GRIB Jaya. 

Ia mengatakan Bali sudah memiliki aparatur negara baik itu TNI maupun Polri serta pecalang untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. 

"Dari 1.400 lebih desa adat itu sudah memiliki Pecalang desa adat. Nah Pecalang desa adat ini mempunyai peran untuk menjaga estetika dresta wilayah adat itu sendiri," jelas Giri di Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Senin.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD GRIB Jaya Bali, Yoseph Nahak, mengaku belum dapat memberikan tanggapan mengenai penolakan dari Pemprov Bali, Pacalang, maupun tokoh masyarakat Bali.

"Mohon izin tyang sampaikan untuk sementara kita belum ada tanggapan. Kita tunggu pada saat yang tepat tyang undang rekan-rekan kita jumpa. Terima kasih," ucap Yoseph Nahak. 

3. Anggota GRIB Jaya Bakar Mobil

Anggota GRIB Jaya menjadi pelaku pembakaran mobil, dan kini telah menyerahkan diri. 

Peristiwa ini bermula saat tim Satreskrim Polres Metro Depok hendak menangkap Ketua GRIB Harjamukti berinisial TS.

TS ditangkap terkait kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api.

Saat polisi tiba di lokasi, salah satu anggota ormas mengirimkan pesan di WhatsApp Group (WAG) yang mengabarkan bahwa TS ditangkap, dilansir TribunJakarta.com

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menyebut anggota ormas lainnya kemudian meminta agar akses jalan keluar dari kampung tersebut ditutup dengan menurunkan portal.

"Kemudian pada saat empat mobil yang dikendarai oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Depok akan berangkat kembali menuju ke kantor Mapolres Depok, setibanya di gerbang tersebut maka terhalang oleh portal yang ditutup oleh saudara RS maupun saudara RSS," ujarnya, Senin (21/4/2025).

Polisi berusaha membuka portal tersebut, namun simpatisan dari TS langsung menahannya.

Singkat cerita, satu mobil polisi yang membawa tersangka TS berhasil lolos dan menuju ke Mapolres Metro Depok. Sedangkan tiga mobil lainnya tertahan di tempat kejadian perkara.

"Jadi ada tiga mobil yang tertinggal dilakukan, dirusak oleh simpatisan serta terdengar suara atau seruan untuk 'bakar-bakar', yang dilakukan oleh saudari LA," tutur Wira.

4. Anggota GRIB Jaya Disebut Pukuli Anggota Pemuda Pancasila

Di Blora, Jawa Tengah, anggota GRIB Jaya terlibat bentrokan dengan ormas Pemuda Pancasila, Selasa (14/1/2025).

Menurut kesaksian Sigit, Ketua RT setempat, bentrokan terjadi awalnya saat mobil loreng yang dikendarai anggota Pemuda Pancasila melaju dan berhenti di traffic light perempatan Kelurahan Karangjati.

Lalu, di saat yang bersamaan, mobil tersebut langsung diadang oleh anggota GRIB Jaya.

"Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo (traffic light) karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimassa," kata Ketua RT setempat, Sigit, Selasa.

Saat mobil diadang, Sigit mengatakan satu anggota Pemuda Pancasila langsung dikeroyok oleh anggota GRIB.

Akibatnya, kata Sigit, korban mengalami luka di kepalanya akibat dihantam batu.

"Ndelalah (Kebetulan) ada satu (anggota PP) yang tidak bisa lari, dimassa (dihajar), dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras," jelasnya.

Sigit juga mengatakan adanya ancaman dari anggota GRIB agar korban melepas atribut Pemuda Pancasila jika tidak ingin dihabisi.

5. GRIB Jaya Vs Pemuda Pancasila di Bandung

GRIB Jaya Vs Pemuda Pancasila juga terjadi di Bandung, Jawa Barat.

Kejadian itu viral beredar di media sosial, Rabu (15/1/2025), termasuk diunggah diunggah oleh akun @fakta.indo, dilansir TribunnewsBogor.com.

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian kepada awak media, peristiwa itu terjadi di Jalan BKR, Kecamatan Regol, Kota Bandung pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 14.30 WIB siang.

Aparat gabungan TNI-Polri dikerahkan ke lokasi untuk mengatasi keributan antar dua kelompok ormas tersebut.

Situasi berangsur kondusif ketika aparat gabungan turun ke lokasi, namun aparat terus berjaga mengantisipasi bentrok susulan.

Sementara untuk motif pemicu bentrokan ormas di Bandung ini sementara masih didalami Polisi

(Garudea Prabawati) (Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi) TribunBali.com/Ni Luh Putu Wahyuni Sari) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim) (Tribunnews Bogor.com/Naufal Fauzy)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.