Lebih dari satu dekade lalu, mobil Mitsubishi yang telah dimodifikasi itu membawa Paus Fransiskus melalui jalan-jalan di Betlehem. Kini, sesuai dengan salah satu permintaan terakhir mendiang Paus, mobil kepausan itu diberi kehidupan kedua: menjadi klinik kesehatan keliling untuk anak-anak di Jalur Gaza.
Paus Fransiskus sering menyatakan bahwa "Anak-anak bukanlah angka. Mereka adalah wajah. Nama. Cerita. Dan masing-masing adalah sakral", dan dengan hadiah terakhirnya ini, kata-katanya telah menjadi tindakan.
Diberitakan Vatikan News, mobil kepausan yang telah dimodifikasi itu akan dilengkapi dengan peralatan untuk diagnosis, pemeriksaan, dan perawatan termasuk tes cepat untuk infeksi, instrumen diagnostik, vaksin, perlengkapan jahitan, dan perlengkapan penyelamat hidup lainnya.
Wasiat tersebut secara pribadi dipercayakan Paus kepada Caritas Jerusalem pada bulan-bulan terakhir hidupnya untuk menanggapi keadaan darurat kemanusiaan yang sangat serius di Gaza, tempat ratusan ribu anak-anak terlantar hidup tanpa akses ke makanan, air bersih, atau perawatan medis dasar.
Mobil itu akan dikelola oleh dokter dan petugas medis, untuk menjangkau anak-anak di sudut-sudut paling terpencil di Gaza setelah akses kemanusiaan ke jalur itu dipulihkan.
Dalam siaran pers, Peter Brune, Sekretaris Jenderal Caritas Swedia, menulis bahwa dengan kendaraan ini, pihaknya akan dapat menjangkau anak-anak yang saat ini tidak memiliki akses ke layanan kesehatan, terutama anak-anak yang terluka dan kekurangan gizi.
"Ini adalah intervensi konkret yang menyelamatkan nyawa di saat sistem kesehatan di Gaza hampir runtuh total", tambahnya.
Unicef mengatakan bulan lalu bahwa konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 15.000 anak, melukai puluhan ribu lainnya, dan menyebabkan hampir 1 juta anak terus-menerus mengungsi di Jalur Gaza, sekaligus menambah peringatan bahwa situasi kemanusiaan telah mencapai titik terburuknya sejak permusuhan pecah pada tahun 2023.